Alun-Alun Selatan Yogyakarta ~ Siapa yang tidak kenal Yogyakarta? Kota budaya ini selalu menawarkan pesona tiada habisnya, mulai dari warisan sejarah, kuliner, hingga destinasi wisata unik yang penuh cerita.Salah satu tempat ikonik yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung adalah Alun-Alun Selatan Yogyakarta atau yang akrab disebut “Alkid” oleh warga lokal.
Terletak di sisi selatan Keraton Yogyakarta, alun-alun ini bukan sekadar ruang terbuka hijau, melainkan juga pusat aktivitas sosial, budaya, dan hiburan rakyat yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Bagi wisatawan, Alun-Alun Selatan menawarkan pengalaman khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Dari sekadar bersantai menikmati suasana malam, mencicipi kuliner kaki lima, hingga mencoba sensasi populer “masangin”—tradisi berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup—semuanya menjadi daya tarik yang memikat.
Suasananya semakin hidup ketika malam tiba, di mana lampu-lampu kerlap-kerlip dari becak hias, jajanan tradisional, hingga kerumunan pengunjung menciptakan atmosfer yang hangat dan meriah.
Tak hanya itu, Alun-Alun Selatan juga menjadi tempat favorit bagi keluarga, anak muda, hingga wisatawan mancanegara untuk berkumpul, berfoto, atau sekadar menikmati angin malam khas Jogja. Lokasinya yang strategis, dekat dengan berbagai destinasi wisata lain di pusat kota, membuat alun-alun ini selalu ramai pengunjung setiap harinya.
Jika Anda mencari suasana yang santai, murah meriah, sekaligus penuh nuansa tradisi, maka Alun-Alun Selatan Yogyakarta adalah jawabannya.
Sejarah dan Filosofi Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Alun-Alun Selatan Yogyakarta, atau yang akrab disebut Alkid, memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan keberadaan Keraton Yogyakarta. Sejak awal berdirinya pada abad ke-18, alun-alun ini dibangun sebagai ruang terbuka hijau di sisi selatan keraton. Fungsinya bukan hanya sebagai tempat berkumpul masyarakat, tetapi juga memiliki makna simbolis dan spiritual yang mendalam.
Dalam tata ruang keraton, alun-alun menjadi bagian penting dari konsep kosmologi Jawa. Kehadiran dua pohon beringin kembar di tengah Alun-Alun Selatan bukanlah sekadar peneduh, melainkan melambangkan keseimbangan, kesabaran, serta perlindungan. Pohon beringin juga dipercaya sebagai simbol pengayoman raja kepada rakyatnya, sehingga masyarakat merasa dekat dengan pemimpinnya melalui keberadaan ruang publik ini.
Dahulu, Alun-Alun Selatan digunakan untuk berbagai kegiatan resmi kerajaan, mulai dari latihan prajurit, acara ritual, hingga sarana hiburan rakyat. Tradisi yang masih bertahan hingga kini adalah “masangin” atau masuk antara beringin. Konon, siapa yang berhasil berjalan lurus melewati celah dua beringin dengan mata tertutup dianggap memiliki hati yang bersih dan niat yang tulus. Filosofi ini mencerminkan pandangan hidup orang Jawa bahwa ketulusan hati adalah kunci dalam menghadapi perjalanan hidup.
Seiring berjalannya waktu, Alun-Alun Selatan bertransformasi menjadi pusat aktivitas masyarakat modern tanpa kehilangan jejak historisnya. Kini, ia tidak hanya menjadi saksi perjalanan budaya keraton, tetapi juga ruang yang menyatukan tradisi, hiburan, dan kebersamaan. Itulah mengapa setiap kunjungan ke Alun-Alun Selatan Yogyakarta selalu terasa istimewa, karena di balik keramaiannya tersimpan filosofi dan sejarah yang dalam.
Daya Tarik Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Alun-Alun Selatan Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan karena menyuguhkan pengalaman unik yang jarang ditemui di tempat lain. Berada di kawasan keraton, alun-alun ini memadukan nilai sejarah, budaya, sekaligus hiburan yang seru untuk segala kalangan. Berikut beberapa daya tarik yang membuat Alun-Alun Selatan selalu ramai dikunjungi:
1. Tradisi Populer Masangin
Salah satu aktivitas paling ikonik di Alun-Alun Selatan adalah mencoba tradisi masangin atau masuk antara beringin. Dengan mata tertutup, pengunjung ditantang untuk berjalan lurus melewati celah di antara dua pohon beringin kembar yang konon menyimpan kekuatan magis. Filosofinya, hanya mereka yang berhati tulus dan niat baiklah yang bisa berhasil melewatinya. Tantangan sederhana ini selalu menjadi favorit wisatawan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
2. Becak Hias yang Unik dan Instagramable
Saat malam tiba, suasana Alun-Alun Selatan semakin semarak dengan kehadiran becak hias berlampu warna-warni. Bentuknya beragam, ada yang menyerupai mobil, kereta kuda, hingga tokoh kartun populer. Becak ini bisa disewa untuk berkeliling alun-alun, sekaligus menjadi spot foto estetik yang cocok untuk mengisi media sosial.
3. Kuliner Kaki Lima yang Menggoda Selera
Alun-Alun Selatan juga dikenal sebagai surga kuliner malam. Berjejer pedagang kaki lima yang menjajakan aneka makanan khas Jogja, mulai dari wedang ronde, angkringan, jagung bakar, sate ayam, hingga makanan ringan kekinian. Dengan harga yang ramah di kantong, wisata kuliner di sini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi backpacker dan wisatawan keluarga.
4. Suasana Ramai dan Meriah di Malam Hari
Jika siang hari suasana alun-alun cenderung lebih tenang, maka malam hari menjadi waktu terbaik untuk berkunjung. Keramaian pengunjung, lampu-lampu yang berkelap-kelip, hingga musik dari pedagang menambah semarak suasana. Banyak wisatawan menjadikan malam di Alun-Alun Selatan sebagai ajang bersantai, bermain, hingga menikmati hiburan rakyat.
5. Spot Berkumpul dan Bersantai
Selain hiburan dan kuliner, Alun-Alun Selatan juga menjadi tempat favorit untuk sekadar duduk santai bersama teman atau keluarga. Pengunjung bisa menyewa tikar, menikmati jajanan, dan bercengkerama sambil merasakan angin malam yang sejuk khas Jogja. Inilah yang membuat alun-alun ini begitu istimewa: sederhana, murah meriah, namun penuh kesan.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Alun-Alun Selatan
Berkunjung ke Alun-Alun Selatan Yogyakarta tidak akan pernah membosankan karena banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan, baik siang maupun malam hari. Tempat ini menjadi pilihan tepat untuk wisata murah meriah namun penuh hiburan. Berikut beberapa kegiatan seru yang bisa Anda coba:
1. Mencoba Tradisi Masangin
Tidak lengkap rasanya datang ke Alun-Alun Selatan tanpa mencoba tradisi masangin. Dengan mata ditutup, pengunjung ditantang berjalan lurus melewati celah di antara dua pohon beringin kembar. Meskipun terlihat mudah, banyak orang justru melenceng dari jalur. Aktivitas ini selalu seru dilakukan bersama teman atau keluarga, karena penuh canda tawa dan rasa penasaran.
2. Berkeliling dengan Becak Hias
Salah satu hiburan populer di malam hari adalah menyewa becak hias berlampu neon dengan bentuk unik, seperti mobil VW, kereta, hingga tokoh kartun. Dengan tarif terjangkau, Anda bisa berkeliling alun-alun sambil menikmati suasana malam yang semarak. Selain menyenangkan, becak hias ini juga sangat fotogenik untuk mengisi galeri media sosial.
3. Menikmati Aneka Kuliner Malam
Alun-Alun Selatan adalah surga bagi pecinta kuliner kaki lima. Dari jagung bakar, wedang ronde hangat, sate, hingga makanan kekinian, semuanya tersedia dengan harga ramah di kantong. Aktivitas berburu kuliner sambil duduk santai di tikar menjadi salah satu momen favorit wisatawan.
4. Bermain Bersama Keluarga atau Teman
Selain hiburan dan kuliner, pengunjung juga bisa menyewa mainan sederhana seperti mobil gowes, bola, hingga layang-layang. Anak-anak biasanya betah berlama-lama di sini, sementara orang tua bisa menikmati suasana santai sambil mengawasi.
5. Hunting Foto Instagramable
Bagi pecinta fotografi atau sekadar ingin mempercantik feed Instagram, Alun-Alun Selatan adalah spot yang tepat. Mulai dari latar dua pohon beringin kembar, keramaian becak hias, hingga suasana kuliner malam, semuanya bisa menjadi momen estetik yang tak terlupakan.
6. Piknik Malam dengan Suasana Jogja yang Hangat
Banyak pengunjung datang hanya untuk bersantai sambil menggelar tikar di bawah langit malam Jogja. Aktivitas sederhana ini justru menghadirkan suasana khas yang sulit ditemukan di tempat lain—ramah, hangat, dan penuh kebersamaan.
Lokasi dan Akses Menuju Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Alun-Alun Selatan Yogyakarta terletak di kawasan Keraton, tepatnya di Jalan Alun-Alun Selatan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau karena berada di pusat kota, hanya sekitar 2 kilometer dari Malioboro atau kurang lebih 10 menit perjalanan dengan kendaraan.
Akses dari Pusat Kota
Jika berangkat dari kawasan Malioboro, Anda cukup mengambil arah ke selatan melalui Jalan Malioboro – Jalan Ahmad Dahlan – kemudian menuju ke arah Keraton Yogyakarta. Dari Keraton, ikuti jalan menuju sisi selatan hingga sampai di area alun-alun.
Pilihan Transportasi
-
Kendaraan pribadi: Baik motor maupun mobil bisa dengan mudah mencapai lokasi. Area parkir tersedia di sekitar alun-alun, meskipun saat malam hari cukup padat.
-
Becak dan Andong: Alternatif transportasi tradisional khas Jogja yang bisa Anda coba untuk merasakan nuansa klasik sekaligus mendukung wisata lokal.
-
Trans Jogja: Anda bisa menggunakan bus Trans Jogja dengan tujuan halte dekat Keraton, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 10–15 menit.
-
Sewa mobil atau motor: Cocok bagi wisatawan yang ingin lebih fleksibel dalam menjelajahi berbagai destinasi di sekitar pusat kota Yogyakarta. Anda bisa menggunakan layanan Sewa Mobil Jogja dari Point Transport.
Dengan akses yang mudah dan lokasinya yang strategis, Alun-Alun Selatan Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama bagi Anda yang ingin merasakan suasana khas Jogja di malam hari.
Tips Berkunjung ke Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Agar pengalaman Anda di Alun-Alun Selatan Yogyakarta semakin nyaman dan berkesan, ada beberapa tips yang bisa dijadikan panduan. Meski terlihat sederhana, alun-alun ini memiliki daya tarik khas yang akan lebih seru dinikmati jika Anda tahu cara terbaik menikmatinya.
1. Datang di Waktu yang Tepat
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada malam hari, ketika suasana alun-alun semakin hidup dengan becak hias berlampu warna-warni, pedagang kaki lima, dan pengunjung yang ramai. Jika ingin suasana lebih tenang, Anda bisa datang pada sore menjelang malam.
2. Siapkan Uang Tunai
Sebagian besar pedagang kuliner dan penyewaan becak hias masih menggunakan pembayaran tunai. Jadi, pastikan Anda membawa uang kecil agar transaksi lebih mudah dan cepat.
3. Coba Tradisi Masangin
Jangan lewatkan pengalaman unik mencoba masangin. Meski terlihat sederhana, aktivitas ini akan memberikan cerita seru, apalagi jika dilakukan bersama teman atau keluarga.
4. Bawa Perlengkapan Secukupnya
Jika ingin duduk santai di alun-alun, Anda bisa menyewa tikar yang disediakan pedagang sekitar. Namun, membawa tikar atau alas sendiri juga bisa menjadi pilihan praktis. Jangan lupa bawa jaket atau pakaian hangat karena malam di Jogja bisa cukup sejuk.
5. Jaga Barang Bawaan dan Keamanan
Alun-alun biasanya ramai pengunjung, terutama di akhir pekan atau musim liburan. Selalu waspada terhadap barang bawaan Anda agar tetap aman.
6. Nikmati Kuliner Lokal
Gunakan kesempatan ini untuk mencoba jajanan khas Jogja, mulai dari wedang ronde, jagung bakar, hingga sate ayam. Rasanya sederhana, tapi akan terasa lebih nikmat dengan suasana malam Jogja yang hangat.
7. Hormati Lingkungan dan Tradisi
Sebagai bagian dari kawasan keraton, pengunjung diharapkan menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas umum. Saat mencoba tradisi masangin, lakukan dengan sopan dan ikuti aturan yang berlaku.
Alun-Alun Selatan Yogyakarta bukan sekadar ruang publik, melainkan sebuah destinasi wisata yang menyatukan sejarah, budaya, dan hiburan rakyat dalam satu tempat. Dari tradisi unik masangin, becak hias berlampu warna-warni, hingga kuliner kaki lima yang menggoda, semua menawarkan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga khas Jogja.
Dengan lokasinya yang strategis di jantung kota, akses yang mudah, serta suasana malam yang meriah, Alun-Alun Selatan menjadi pilihan tepat untuk tempat wisata di jogja murah meriah bersama keluarga, pasangan, maupun sahabat. Di sini, Anda bisa merasakan kehangatan kota Yogyakarta yang terkenal ramah sekaligus menikmati kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini.
Jika Anda sedang merencanakan perjalanan ke Jogja, jangan lupa masukkan Alun-Alun Selatan dalam itinerary Anda. Karena setiap langkah di alun-alun ini bukan hanya tentang hiburan, melainkan juga perjalanan menyelami filosofi dan keindahan budaya Jawa yang sesungguhnya.