Candi Ijo ~ Candi Ijo merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang unik dan menarik di Yogyakarta. Berlokasi di ketinggian sekitar 375 meter di atas permukaan laut, Candi ini tercatat sebagai candi tertinggi di Yogyakarta. Dari sini, pengunjung bisa menikmati perpaduan antara keindahan arsitektur peninggalan masa lalu dengan panorama alam hijau serta hamparan persawahan yang menawan. Bahkan, saat cuaca cerah, Anda dapat menyaksikan megahnya Candi Prambanan dan gagahnya Gunung Merapi dari kejauhan.
Sebagai salah satu candi bercorak Hindu yang dibangun sekitar abad ke-9, Candi Ijo menyimpan nilai sejarah sekaligus spiritual yang mendalam. Nama “Ijo” diambil dari lokasi keberadaannya di Bukit Ijo, sebuah kawasan perbukitan hijau yang asri. Selain menjadi situs arkeologi penting, tempat ini juga populer sebagai spot wisata budaya sekaligus destinasi favorit untuk berburu sunset.
Bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi sisi lain Yogyakarta, Candi Ijo menawarkan pengalaman berbeda: menyatu dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam sekaligus. Tak heran jika candi ini semakin diminati wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama mereka yang mencari ketenangan dan nuansa eksotis khas Jogja.
Tak hanya itu, suasana asri dan tenang membuat Candi Ijo cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda—perpaduan antara wisata sejarah, budaya, dan keindahan alam khas Yogyakarta.
Sejarah Candi Ijo
Merupakan salah satu peninggalan bercorak Hindu yang dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-9 hingga abad ke-10 Masehi. Nama “Ijo” sendiri diambil dari lokasi keberadaan candi yang berada di Bukit Ijo, sebuah perbukitan hijau di wilayah Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Menurut para arkeolog, Candi Ijo diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi dewa-dewa Hindu, khususnya Dewa Siwa, yang kala itu menjadi salah satu pusat ajaran Hindu di Jawa Tengah. Hal ini didukung oleh ditemukannya lingga dan yoni di dalam candi utama, simbol kesuburan dan penciptaan dalam tradisi Hindu.
Kompleks Candi ini terdiri dari beberapa bangunan yang disusun di atas teras berundak dari timur ke barat. Tata letak ini menggambarkan konsep kosmologi Hindu, di mana bagian paling tinggi dianggap sebagai tempat paling suci. Keberadaan candi utama yang menghadap ke barat juga diyakini memiliki makna filosofis tersendiri terkait perjalanan spiritual manusia.
Selain itu, Candi Ijo juga memiliki prasasti dan relief yang menceritakan kehidupan masyarakat pada masa itu, termasuk aktivitas keagamaan dan kepercayaan mereka terhadap alam semesta. Keunikan letaknya di ketinggian 375 mdpl menjadikan Candi ini tidak hanya sebagai situs pemujaan, tetapi juga sebagai benteng spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.
Kini, Candi Ijo menjadi salah satu saksi bisu peradaban Hindu di Jawa yang masih bisa dinikmati keindahan dan filosofinya oleh generasi modern.
Filosofi dan Arsitektur
Candi Ijo bukan hanya sebuah peninggalan arkeologi, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang tercermin dari letak, bentuk, hingga relief yang ada di sekitarnya. Berdiri di atas perbukitan dengan ketinggian sekitar 375 mdpl, Candi ini melambangkan hubungan manusia dengan alam semesta—dari bumi sebagai pijakan hingga langit sebagai tujuan spiritual.
Secara filosofi, posisi Candi Ijo di tempat yang tinggi dipercaya mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencapaian tertinggi, yaitu moksa atau kebebasan jiwa. Tingkatan teras yang semakin menanjak ke arah candi utama menggambarkan perjalanan hidup manusia yang harus melalui berbagai tahapan sebelum mencapai kesempurnaan.
Dari sisi arsitektur, Candi Ijo memiliki keunikan dengan bentuk candi utama yang menghadap ke barat, berbeda dengan banyak candi lain di Yogyakarta yang umumnya menghadap ke timur. Candi utama ini dikelilingi oleh beberapa candi perwara (candi kecil) yang berfungsi sebagai pelengkap dan tempat pemujaan. Struktur bangunan tersusun dari batu andesit, dihiasi dengan ukiran-ukiran yang melambangkan nilai religius dan kosmologis.
Relief dan hiasan pada candi menggambarkan simbol-simbol keagamaan Hindu, seperti Kala, naga, dan motif flora yang sarat makna filosofis. Candi utama diyakini sebagai tempat pemujaan dewa, sedangkan candi-candi kecil merepresentasikan dewa pendamping atau simbol perjalanan spiritual. Keindahan arsitektur berpadu dengan panorama alam di sekitarnya menjadikan Candi Ijo sebagai destinasi wisata sejarah sekaligus spiritual yang menenangkan.
Filosofi dan Arsitektur Candi Ijo
Candi Ijo memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan kepercayaan Hindu pada masa pembangunannya. Letaknya di ketinggian sekitar 375 mdpl melambangkan perjalanan spiritual manusia menuju tingkat kesucian tertinggi. Susunan teras berundak dari bawah ke atas menggambarkan tingkatan kehidupan manusia—dari dunia fana hingga mencapai moksa atau kebebasan jiwa. Setiap jenjang memberikan pesan bahwa hidup adalah proses pendakian, penuh ujian dan perjuangan menuju kesempurnaan.
Secara arsitektur, Candi Ijo terdiri dari candi utama dan beberapa candi perwara (pendamping) yang terletak pada teras-teras yang lebih rendah. Candi utama menghadap ke barat dan dibangun dari batu andesit, memperlihatkan gaya khas candi Hindu. Dinding candi dihiasi relief Kala, naga, serta ornamen flora yang sarat makna filosofis dan religius. Relief-relief ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga simbol perlindungan dan kesucian.
Candi perwara yang mengelilingi bangunan utama berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi dewa-dewa pendamping. Kehadiran candi-candi kecil tersebut menunjukkan adanya hierarki kosmologi, di mana pusat kehidupan spiritual berada di candi utama. Arsitektur yang simetris dan harmonis juga memperlihatkan kecanggihan peradaban kuno dalam merancang tempat suci yang berpadu dengan alam sekitarnya.
Dengan perpaduan filosofi spiritual dan keindahan arsitektur, Candi Ijo menjadi bukti nyata bagaimana nenek moyang Jawa memaknai hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Daya Tarik Candi Ijo
Candi Ijo tidak hanya menawarkan nilai sejarah dan filosofi yang mendalam, tetapi juga memiliki berbagai daya tarik yang membuatnya istimewa:
-
Lokasi di Ketinggian
Terletak di ketinggian sekitar 375 meter di atas permukaan laut, Candi Ijo menjadi salah satu candi tertinggi di Yogyakarta. Dari sini, pengunjung bisa menikmati panorama perbukitan, hamparan persawahan, bahkan hingga ke Bandara YIA di kejauhan. -
Pemandangan Matahari Terbenam
Salah satu daya tarik utama adalah view sunset yang menakjubkan. Langit jingga yang berpadu dengan siluet candi menghadirkan suasana magis dan romantis, menjadikannya spot favorit fotografer maupun wisatawan. -
Arsitektur yang Unik dan Filosofis
Susunan teras berundak dan relief bernuansa Hindu menjadi bukti kecanggihan arsitektur masa lalu sekaligus sarat makna spiritual. Candi utama dan candi perwara juga menghadirkan pesona estetika yang khas. -
Suasana Tenang dan Alami
Berbeda dengan candi-candi populer lain yang ramai, Candi Ijo menawarkan ketenangan dan nuansa alami. Cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah sekaligus mencari keteduhan. -
Dekat dengan Situs Wisata Lain
Letaknya tidak jauh dari kompleks Istana Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Prambanan. Hal ini membuat Candi Ijo bisa masuk dalam rangkaian wisata searah dengan mudah.
Dengan keindahan alam, kekayaan sejarah, dan ketenangan suasana, Candi Ijo adalah destinasi yang sayang untuk dilewatkan saat berlibur di Yogyakarta.
Lokasi dan Akses Menuju Candi Ijo
Candi Ijo terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada di perbukitan yang asri dengan ketinggian sekitar 375 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu candi tertinggi di Yogyakarta.
Untuk menuju Candi Ijo, ada beberapa pilihan akses:
-
Dari Pusat Kota Yogyakarta
Jaraknya sekitar 18 km dengan waktu tempuh ±45 menit menggunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil. Rutenya melewati Jl. Raya Solo – Prambanan, kemudian berlanjut menuju arah Candi Ratu Boko dan Desa Sambirejo. -
Dari Candi Prambanan
Jarak hanya sekitar 4 km dengan waktu tempuh ±15 menit. Wisatawan bisa langsung melanjutkan perjalanan setelah mengunjungi Prambanan, karena lokasinya memang masih satu kawasan wisata. -
Akses Kendaraan
-
Kendaraan roda dua & mobil pribadi: Bisa langsung menuju area parkir dekat candi.
-
Bus pariwisata: Disarankan berhati-hati karena jalan menuju candi cukup menanjak dan berkelok.
-
-
Transportasi Alternatif
Bagi wisatawan tanpa kendaraan pribadi, bisa menggunakan ojek online atau memilih paket wisata/sewa mobil Jogja yang biasanya sudah memasukkan Candi Ijo dalam rutenya.
Karena jalannya cukup menanjak, perjalanan menuju Candi Ijo sendiri sering dianggap sebagai bagian dari petualangan, ditambah dengan pemandangan indah perbukitan dan pedesaan yang menemani sepanjang jalan.
Fasilitas di Kawasan Candi Ijo
Meskipun tergolong candi yang suasananya masih tenang dan alami, kawasan Candi ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan, di antaranya:
-
Area Parkir
Tersedia area parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua, mobil pribadi, hingga bus wisata. -
Toilet Umum
Beberapa toilet tersedia di sekitar kawasan untuk kenyamanan pengunjung. -
Warung Makan & Kios
Di area menuju candi, terdapat warung kecil dan kios yang menjual makanan ringan, minuman, serta jajanan khas lokal. -
Gazebo & Tempat Istirahat
Disediakan beberapa gazebo atau tempat duduk sederhana di sekitar kawasan untuk bersantai menikmati panorama. -
Pusat Informasi & Tiket
Loket tiket dan pos penjagaan dilengkapi dengan informasi dasar seputar candi dan aturan kunjungan. -
Spot Foto Alam & Budaya
Selain candi itu sendiri, ada beberapa titik yang sengaja disiapkan sebagai spot foto dengan latar panorama perbukitan atau relief candi. -
Pemandu Wisata (Opsional)
Bagi yang ingin lebih memahami sejarah dan filosofi Candi Ijo, tersedia jasa pemandu lokal yang bisa mendampingi dengan penjelasan mendalam.
Dengan fasilitas sederhana namun memadai, wisatawan bisa menikmati kunjungan ke Candi Ijo dengan nyaman, sambil tetap merasakan nuansa alami dan historisnya.
Informasi Tiket Masuk dan Jam Operasional
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, berikut informasi terbaru mengenai tiket masuk dan jam buka Candi Ijo:
-
Harga Tiket Masuk
-
Wisatawan Domestik: Rp5.000/orang
-
Wisatawan Mancanegara: Rp10.000/orang
-
Parkir:
-
Motor: Rp2.000
-
Mobil: Rp5.000
-
Bus: Rp10.000
-
-
-
Jam Operasional
-
Setiap hari: 06.00 – 17.30 WIB
-
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore hari, sekitar pukul 16.00 – 17.30 WIB, agar bisa menikmati panorama sunset yang menakjubkan.
-
-
Catatan Penting
-
Harga tiket bisa berubah sesuai kebijakan pengelola atau pemerintah.
-
Disarankan datang lebih awal jika ingin mengeksplor candi dengan lebih tenang sebelum ramai pengunjung.
-
Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, Candi ini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati sejarah, budaya, sekaligus panorama alam Yogyakarta dari ketinggian.
Tips Berkunjung
Agar perjalanan ke Candi Ijo semakin nyaman dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
-
Pilih Waktu yang Tepat
Datanglah pada pagi hari untuk suasana yang tenang dan udara segar, atau sore menjelang senja untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah. -
Gunakan Kendaraan yang Prima
Akses jalan menuju Candi Ijo menanjak dan berkelok. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik, terutama jika membawa mobil pribadi atau motor. -
Kenakan Pakaian Nyaman
Karena lokasi berada di perbukitan, udara bisa terasa lebih sejuk. Gunakan pakaian yang nyaman, alas kaki yang kuat, serta bawa topi atau jaket tipis sesuai kebutuhan. -
Bawa Perlengkapan Tambahan
Siapkan air minum, kamera, dan power bank. Spot foto di Candi ini sangat beragam, jadi jangan lewatkan untuk mengabadikan momen. -
Hormati Aturan dan Kelestarian Candi
Jangan memanjat atau merusak bangunan candi. Jaga kebersihan dengan membuang sampah di tempatnya. -
Manfaatkan Paket Wisata atau Sewa Mobil Jogja
Jika tidak membawa kendaraan pribadi, kamu bisa menggunakan jasa sewa mobil atau paket wisata yang biasanya menggabungkan Candi ini dengan destinasi lain seperti Ratu Boko, Tebing Breksi, atau Candi Prambanan.
Dengan persiapan yang tepat, kunjungan ke Candi ini akan menjadi pengalaman berharga untuk menikmati sejarah, budaya, sekaligus keindahan panorama Jogja dari ketinggian.
Wisata Sekitar Candi Ijo
Mengunjungi Candi Ijo akan lebih seru jika sekaligus menjelajahi destinasi wisata di sekitarnya. Beberapa tempat menarik yang bisa kamu kunjungi dalam satu rute antara lain:
-
Istana Ratu Boko
Hanya sekitar 4 km dari Candi Ijo, situs purbakala ini terkenal dengan panorama sunset yang magis, perpaduan antara reruntuhan bangunan kuno dengan langit jingga. -
Tebing Breksi
Destinasi hits yang dulunya bekas tambang batu breksi ini kini menjadi spot wisata unik dengan pahatan seni pada tebing batu, sering juga dijadikan lokasi konser atau pertunjukan. -
Candi Barong
Berada tak jauh dari Candi Ijo, Candi Barong menyimpan keunikan dengan relief dan arsitektur Hindu yang megah, serta panorama perbukitan yang mempesona. -
Candi Prambanan
Ikon wisata Jogja ini hanya berjarak sekitar 7 km dari Candi Ijo, sehingga sangat cocok untuk melengkapi rangkaian wisata sejarah dan budaya. -
Bukit Teletubbies
Destinasi populer dengan pemandangan bukit hijau berbentuk unik yang cocok untuk wisata keluarga dan foto-foto instagramable. -
Spot Riyadi
Tempat nongkrong sekaligus spot foto favorit yang menawarkan pemandangan Candi Prambanan dari ketinggian, terutama saat malam hari dengan gemerlap lampu kota.
Dengan banyaknya pilihan wisata sekitar, perjalanan ke Candi ini bisa dikemas menjadi rute wisata searah yang lengkap—mulai dari sejarah, budaya, hingga wisata alam dan foto kekinian.
Candi Ijo merupakan destinasi wisata yang unik karena memadukan nilai sejarah, filosofi, dan keindahan alam dalam satu tempat. Sebagai candi tertinggi di Yogyakarta, pengunjung tidak hanya bisa belajar tentang kebudayaan Hindu kuno melalui arsitektur dan reliefnya, tetapi juga menikmati panorama alam yang spektakuler, terutama saat matahari terbenam.
Suasana yang relatif tenang dibandingkan candi lain membuat Candi Ijo menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda—lebih intim, alami, dan penuh makna. Ditambah lagi, lokasinya yang berdekatan dengan berbagai destinasi populer seperti Ratu Boko, Tebing Breksi, hingga Candi Prambanan menjadikannya mudah dimasukkan dalam rute wisata searah.
Dengan tiket yang terjangkau, fasilitas yang memadai, serta akses yang cukup mudah, tidak ada alasan untuk melewatkan Candi Ijo saat berkunjung ke Yogyakarta. Inilah tempat di mana sejarah, budaya, dan keindahan alam bersatu, menghadirkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Menjelajahi Yogyakarta bisa lebih praktis dan nyaman dengan Sewa mobil. Kota yang kaya akan destinasi wisata budaya, alam, dan kuliner ini akan lebih mudah dijelajahi tanpa repot berganti transportasi umum.