Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal dan Murah ~ Jogja selalu punya cara untuk memikat hati siapa saja yang datang berkunjung. Kota istimewa ini tidak hanya dikenal sebagai pusat budaya Jawa yang masih kental, tetapi juga sebagai salah satu destinasi wisata paling favorit di Indonesia. Dari wisata sejarah, alam, kuliner, hingga spot kekinian yang instagramable, semuanya bisa ditemukan di sini.
Menariknya lagi, banyak tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang bisa dikunjungi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Inilah yang membuat Jogja selalu jadi pilihan utama bagi backpacker, rombongan keluarga, hingga wisatawan mancanegara yang ingin liburan seru dengan budget terjangkau.
Bagi para traveler, Jogja seakan menjadi paket lengkap. Bayangkan, dalam satu perjalanan Anda bisa menikmati keindahan Candi Borobudur yang megah, menyusuri Malioboro yang penuh warna, hingga menyaksikan matahari terbenam di pantai-pantai eksotis Gunungkidul. Semua itu bisa dinikmati dengan harga tiket masuk yang ramah di kantong.
Bahkan, banyak destinasi wisata populer di Jogja yang bisa diakses hanya dengan beberapa ribu rupiah saja. Itulah keistimewaan Jogja—selalu menghadirkan pengalaman berkelas tanpa harus mahal.
Selain itu, Jogja juga terkenal dengan keramahan warganya. Setiap senyum dan sapaan hangat dari penduduk lokal seakan menjadi bonus tambahan bagi wisatawan. Belum lagi kuliner khas seperti gudeg, bakpia, sate klathak, atau wedang ronde yang bisa ditemukan dengan mudah di sekitar destinasi wisata. Jadi, selain menikmati panorama dan sejarah, lidah pun dimanjakan dengan sajian nikmat khas Jogja yang murah meriah.
Bagi Anda yang sedang merencanakan perjalanan, artikel ini akan mengulas rekomendasi tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang wajib dikunjungi.
Mulai dari objek wisata budaya yang ikonik, wisata alam dengan pemandangan memukau, hingga spot wisata kekinian yang cocok untuk hunting foto. Semua pilihan ini dirangkum untuk memudahkan Anda menentukan destinasi terbaik selama liburan di kota pelajar ini.
Jadi, tidak perlu khawatir soal budget, karena liburan menyenangkan di Jogja bisa dinikmati siapa saja. Baik Anda seorang solo traveler, backpacker bersama teman, atau keluarga yang ingin quality time bersama, Jogja selalu punya destinasi menarik sesuai kebutuhan.
Yuk, simak daftar tempat wisata rekomendasi berikut dan temukan inspirasi liburan hemat namun tetap berkesan di kota istimewa ini!
Sekilas tentang Jogja
Yogyakarta, atau yang akrab disebut Jogja, adalah kota istimewa yang selalu punya tempat spesial di hati para wisatawan. Kota ini bukan hanya sekadar tujuan liburan, melainkan juga pusat budaya, sejarah, sekaligus pendidikan di Indonesia. Julukan Kota Pelajar melekat erat karena banyaknya universitas ternama di sini, namun di mata traveler, Jogja lebih dari itu—ia adalah surga wisata murah meriah dengan nuansa yang hangat dan bersahabat.
Setiap sudut Jogja punya cerita. Mulai dari Malioboro yang ikonik dengan suasana malamnya, Candi-candi megah yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu, hingga pantai-pantai di Gunungkidul yang kini semakin terkenal di kalangan wisatawan. Belum lagi sajian kuliner khas seperti gudeg, sate klathak, atau bakpia yang bisa dinikmati tanpa harus menguras dompet. Itulah mengapa banyak orang mengatakan, sekali datang ke Jogja, pasti ingin kembali lagi.
Selain destinasi wisata yang melimpah, daya tarik Jogja juga terletak pada keramahan penduduknya. Sapaan hangat dan senyum tulus dari warga lokal sering kali membuat wisatawan merasa seperti berada di rumah sendiri. Ditambah biaya hidup yang relatif murah, Jogja menjadi destinasi favorit untuk liburan hemat, baik bagi backpacker, keluarga, maupun rombongan tur.
Dengan segala keistimewaannya, Jogja selalu masuk dalam daftar utama kota yang wajib dikunjungi di Indonesia. Dari wisata budaya, sejarah, kuliner, hingga wisata alam kekinian, semuanya tersedia lengkap di sini. Tak heran jika tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah selalu diburu wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Rekomendasi Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal dan Murah
Kalau sudah bicara liburan ke Jogja, rasanya selalu ada daftar panjang tempat wisata yang wajib dikunjungi. Menariknya, banyak destinasi di sini bukan hanya populer di kalangan wisatawan lokal, tetapi juga terkenal hingga mancanegara.
Dari wisata budaya, sejarah, hingga alam, semuanya bisa Anda nikmati dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Jadi, tak heran kalau Jogja sering disebut sebagai surganya wisata murah namun tetap berkesan.
Bagi Anda yang sedang merencanakan perjalanan hemat, daftar tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah berikut ini bisa menjadi panduan. Ada ikon kota seperti Malioboro dan Keraton, ada pula wisata alam hits seperti Hutan Pinus Mangunan dan Goa Pindul. Bahkan, beberapa di antaranya bisa dinikmati gratis atau hanya dengan biaya parkir saja.
1. Malioboro: Ikon Belanja dan Wisata Jalan Kaki
Bicara soal tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah, rasanya tidak lengkap tanpa menyebut Malioboro. Jalan legendaris ini sudah menjadi ikon Yogyakarta sejak lama, bahkan bisa dibilang sebagai jantung wisata kota. Setiap hari, ribuan wisatawan memadati kawasan ini hanya untuk sekadar berjalan kaki, berbelanja oleh-oleh, hingga menikmati suasana malam yang penuh warna.
Keunikan Malioboro terletak pada atmosfernya. Begitu melangkahkan kaki ke trotoar yang lebar dan rapi, Anda akan langsung disambut dengan deretan pedagang kaki lima yang menjual aneka produk khas Jogja. Mulai dari batik, kaos, tas, aksesoris, hingga kerajinan tangan seperti wayang, blangkon, atau gelang kayu yang harganya sangat terjangkau. Tak jarang, wisatawan rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berburu oleh-oleh di sepanjang jalan ini.
Selain belanja, Malioboro juga terkenal sebagai pusat wisata jalan kaki. Dengan suasana yang ramah pejalan kaki, Anda bisa menyusuri jalan sepanjang lebih dari satu kilometer sambil menikmati pemandangan khas kota Jogja. Kursi-kursi yang disediakan di sepanjang trotoar membuat pengunjung bisa beristirahat sejenak, sembari mengamati aktivitas masyarakat dan wisatawan lain. Bahkan, sekadar duduk santai sambil menikmati musik jalanan di Malioboro sudah cukup menghadirkan pengalaman yang menyenangkan.
Malioboro tidak hanya hidup di siang hari. Justru, saat malam tiba, suasananya semakin semarak. Lampu-lampu jalan yang berjejer rapi, becak hias yang berwarna-warni, serta para pengamen jalanan yang membawakan lagu dengan suara merdu menjadikan suasana Malioboro begitu romantis. Banyak wisatawan sengaja datang pada malam hari untuk merasakan vibes khas Jogja yang hangat, bersahabat, dan penuh cerita.
Daya tarik lain dari Malioboro adalah kulinernya. Di sepanjang jalan, Anda bisa dengan mudah menemukan penjual makanan khas Yogyakarta. Mulai dari gudeg legendaris, sate ayam, nasi kucing ala angkringan, hingga camilan seperti jadah tempe dan wedang ronde. Semua kuliner itu bisa dinikmati dengan harga yang sangat murah, bahkan sering kali tidak sampai Rp20.000 per porsi. Inilah yang membuat Malioboro selalu jadi favorit wisatawan yang ingin mencicipi kelezatan Jogja tanpa harus menguras dompet.
Bagi pecinta sejarah dan budaya, Malioboro juga memiliki nilai penting. Jalan ini terhubung langsung dengan Keraton Yogyakarta dan Tugu Pal Putih, membentuk sumbu filosofi kota yang sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Jadi, ketika Anda berjalan di sepanjang Malioboro, sebenarnya Anda sedang berada di jalur bersejarah yang sarat makna budaya. Tak heran jika Malioboro tidak hanya sekadar tempat belanja, tapi juga menjadi simbol identitas Yogyakarta itu sendiri.
Transportasi menuju Malioboro pun sangat mudah. Lokasinya berada di pusat kota, tepat di depan Stasiun Tugu Yogyakarta. Jadi, bagi wisatawan yang datang dengan kereta api, tinggal berjalan kaki beberapa menit saja sudah bisa sampai di Malioboro. Selain itu, banyak transportasi umum seperti becak, andong, hingga bus Trans Jogja yang melewati kawasan ini. Hal ini membuat Malioboro menjadi destinasi wisata yang sangat mudah diakses siapa saja.
Bagi yang ingin menikmati suasana lebih lama, banyak pilihan penginapan di sekitar Malioboro. Mulai dari hotel berbintang dengan fasilitas lengkap hingga penginapan murah ala backpacker. Tinggal sesuaikan dengan budget, maka Anda bisa merasakan pengalaman menginap di pusat wisata Jogja.
Tips berkunjung ke Malioboro agar lebih menyenangkan adalah datang pada sore atau malam hari. Selain lebih adem, suasananya juga jauh lebih hidup. Jangan lupa untuk menawar saat berbelanja di pedagang kaki lima, karena harga yang ditawarkan biasanya masih bisa dinegosiasikan. Jika ingin lebih nyaman, gunakan alas kaki yang enak dipakai untuk berjalan, karena Anda akan banyak menyusuri jalan panjang ini.
Malioboro juga semakin ramah wisatawan sejak dilakukan revitalisasi beberapa tahun terakhir. Trotoar diperlebar, area parkir dipindahkan ke lokasi khusus, serta kursi-kursi disediakan untuk bersantai. Hal ini membuat Malioboro semakin nyaman dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Singkatnya, Malioboro bukan sekadar jalan biasa. Ia adalah simbol dari keramahtamahan Jogja, tempat di mana budaya, sejarah, kuliner, dan hiburan berpadu dalam satu pengalaman yang tak terlupakan. Dengan biaya yang relatif murah, siapa pun bisa menikmati kehangatan suasana Malioboro tanpa perlu khawatir soal budget.
Jadi, kalau Anda berkunjung ke Jogja, jangan pernah melewatkan Malioboro. Cukup dengan berjalan kaki menyusuri trotoar, Anda sudah bisa merasakan kenikmatan sederhana yang begitu membekas. Dan dari sanalah, sering kali muncul janji dalam hati: suatu hari nanti, saya pasti akan kembali lagi ke Jogja.
2. Candi Prambanan: Keindahan Warisan Dunia
Jika Malioboro adalah ikon keramaian kota, maka Candi Prambanan adalah mahakarya sejarah yang menjadi kebanggaan Yogyakarta. Terletak sekitar 17 km dari pusat kota, candi Hindu terbesar di Indonesia ini bukan hanya menjadi tempat wisata terkenal, tetapi juga telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak 1991. Bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata sejarah sekaligus menikmati arsitektur menawan, Prambanan adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Hindu. Kompleks candi ini awalnya memiliki lebih dari 200 candi, meskipun kini hanya sebagian yang masih berdiri kokoh. Tiga candi utama yang menjulang tinggi didedikasikan untuk tiga dewa utama Hindu: Brahma (Sang Pencipta), Wisnu (Sang Pemelihara), dan Siwa (Sang Pelebur). Candi Siwa adalah yang paling besar dan ikonik, menjulang hingga 47 meter, menjadikannya salah satu bangunan candi paling megah di Asia Tenggara.
Keindahan Prambanan tidak hanya terletak pada ukurannya yang megah, tetapi juga pada detail relief yang menghiasi dinding candi. Relief ini menggambarkan kisah Ramayana, epos India kuno yang menceritakan perjalanan Rama, Sinta, dan Hanoman. Saat menyusuri lorong-lorong candi, Anda seakan diajak menyelami kisah klasik yang penuh nilai moral dan spiritual. Setiap ukiran dikerjakan dengan detail yang luar biasa, membuktikan betapa tingginya peradaban dan seni pada masa itu.
Selain menyimpan nilai sejarah, Prambanan juga menawarkan suasana yang magis. Saat matahari terbit, siluet candi yang menjulang di balik langit oranye menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Begitu pula saat senja tiba, cahaya keemasan yang menyinari dinding candi membuat suasana menjadi sangat dramatis dan fotogenik. Tak heran, Prambanan menjadi salah satu spot favorit fotografer maupun wisatawan yang ingin mengabadikan momen indah.
Daya tarik lain yang membuat Prambanan semakin istimewa adalah pertunjukan Sendratari Ramayana. Pertunjukan ini biasanya digelar di panggung terbuka dengan latar belakang langsung Candi Prambanan yang diterangi cahaya lampu. Bayangkan, Anda menyaksikan kisah Ramayana yang sudah terukir di relief candi, namun kini dihidupkan kembali dengan tarian, musik gamelan, dan tata cahaya yang memukau. Pengalaman ini benar-benar menghadirkan suasana magis yang sulit ditemukan di tempat lain.
Meski dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, harga tiket masuk Prambanan tergolong cukup terjangkau. Untuk wisatawan domestik, tiket hanya berkisar puluhan ribu rupiah, sementara untuk wisatawan mancanegara memang sedikit lebih tinggi, namun masih sepadan dengan pengalaman yang didapatkan. Bahkan, dengan biaya tambahan, pengunjung bisa mengikuti tur bersepeda mengelilingi kawasan sekitar candi, termasuk mampir ke candi-candi kecil yang berada di sekitarnya seperti Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Bubrah.
Akses menuju Prambanan juga sangat mudah. Dari pusat Kota Jogja, Anda bisa menggunakan bus Trans Jogja yang langsung berhenti di dekat area candi. Alternatif lain, banyak tersedia taksi online, sewa mobil, atau bahkan paket tur yang menawarkan perjalanan ke Prambanan sekaligus ke destinasi lain seperti Candi Ratu Boko atau Pantai Selatan. Bagi yang menggunakan kereta, Stasiun Brambanan juga tidak jauh dari lokasi wisata ini.
Tak hanya wisata sejarah, kawasan sekitar Prambanan juga berkembang menjadi destinasi wisata keluarga. Ada taman bermain, spot foto modern, hingga area edukasi yang cocok untuk anak-anak. Jadi, berkunjung ke Prambanan tidak hanya memberikan pengalaman sejarah, tetapi juga bisa menjadi liburan keluarga yang menyenangkan.
Tips penting saat berkunjung ke Prambanan adalah datang pagi atau sore hari. Selain terhindar dari teriknya matahari, cahaya alami pada waktu tersebut sangat mendukung untuk berfoto. Jangan lupa membawa air minum, topi, atau payung, karena area candi cukup luas dan membutuhkan waktu untuk dijelajahi. Jika Anda pecinta fotografi, bawalah kamera dengan lensa wide agar bisa menangkap keagungan candi secara utuh.
Selain itu, menghargai nilai budaya dan spiritual di kawasan ini sangatlah penting. Meskipun Prambanan kini lebih dikenal sebagai objek wisata, jangan lupa bahwa ia juga merupakan situs suci umat Hindu. Dengan menjaga sikap sopan, berpakaian pantas, dan tidak merusak area, Anda ikut berkontribusi dalam melestarikan warisan berharga ini.
Singkatnya, Candi Prambanan adalah simbol keindahan, sejarah, dan kebanggaan bangsa. Ia bukan hanya sekadar tumpukan batu kuno, melainkan karya agung yang mencerminkan kejayaan peradaban Jawa di masa lalu. Dengan tiket masuk yang relatif murah untuk pengalaman sekelas warisan dunia, berkunjung ke Prambanan adalah salah satu investasi pengalaman terbaik saat berada di Jogja.
Jadi, jika Anda sedang menyusun daftar tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah, pastikan Prambanan berada di urutan teratas. Karena sekali Anda menapakkan kaki di kompleks candi ini, Anda akan merasakan sendiri keagungan warisan dunia yang membuat hati takjub, dan mungkin—sama seperti Malioboro—membuat Anda ingin kembali lagi suatu hari nanti.
3. Taman Sari: Jejak Sejarah yang Instagramable
Jika Anda mencari tempat wisata yang memadukan sejarah, budaya, dan spot foto yang estetik, maka Taman Sari Yogyakarta adalah jawabannya. Kompleks bekas taman kerajaan ini dulunya dibangun sebagai tempat peristirahatan sekaligus sarana pertahanan bagi Sultan dan keluarganya. Kini, Taman Sari menjadi salah satu tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang wajib dikunjungi, terutama bagi wisatawan yang gemar berburu foto instagramable.
Taman Sari dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Dulunya, kompleks ini memiliki area yang sangat luas, lengkap dengan kolam pemandian, kanal air, dan bangunan megah yang dirancang dengan sentuhan arsitektur Jawa, Portugis, dan Belanda. Sayangnya, sebagian besar bangunan hancur akibat gempa dan peperangan, namun sisa-sisanya masih dapat dinikmati hingga kini dan justru memberikan nuansa historis yang unik.
Salah satu bagian paling terkenal di Taman Sari adalah Umbul Binangun, kolam pemandian yang konon digunakan Sultan, para permaisuri, dan putri keraton. Kolam ini masih terawat dengan baik, dikelilingi dinding tebal dan menara pengawas yang dulunya dipakai Sultan untuk mengawasi aktivitas di bawahnya. Banyak wisatawan berpose di area ini karena atmosfernya begitu klasik dan fotogenik. Dengan air kolam yang jernih dan latar bangunan tua, suasana seolah membawa kita kembali ke masa kejayaan keraton.
Selain kolam pemandian, daya tarik lain dari Taman Sari adalah jaringan lorong bawah tanah yang dulu berfungsi sebagai jalur rahasia dan tempat perlindungan. Salah satu yang paling ikonik adalah Sumur Gumuling, masjid bawah tanah berbentuk lingkaran dengan tangga silang di tengahnya. Spot ini sangat populer di media sosial karena arsitekturnya yang unik dan pencahayaan alami dari atas yang menciptakan kesan dramatis. Tak heran, hampir setiap pengunjung menyempatkan diri berfoto di tangga Sumur Gumuling.
Suasana Taman Sari terasa semakin magis ketika Anda menyusuri gang-gang sempit yang terhubung dengan perkampungan penduduk sekitar. Banyak rumah warga yang kini menjadi bagian dari kawasan wisata, bahkan ada yang menjual suvenir, lukisan, hingga batik. Menariknya, warga sekitar sangat ramah dan sering kali bersedia menjadi pemandu lokal yang menjelaskan sejarah Taman Sari dengan detail. Dengan biaya sukarela, pengalaman wisata pun terasa lebih hangat dan personal.
Meski memiliki nilai sejarah tinggi, harga tiket masuk Taman Sari tergolong sangat murah. Wisatawan domestik hanya perlu membayar belasan ribu rupiah saja untuk masuk, sementara wisatawan mancanegara sedikit lebih tinggi, namun tetap terjangkau. Jika ingin masuk ke area Sumur Gumuling, biasanya dikenakan tambahan tiket kecil. Harga ini tentu sepadan dengan pengalaman berkeliling kompleks bersejarah yang penuh kejutan menarik di setiap sudutnya.
Lokasi Taman Sari juga sangat strategis. Letaknya tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, hanya sekitar 10–15 menit berjalan kaki. Dari Malioboro, Anda bisa mencapai Taman Sari dengan becak, andong, atau kendaraan online. Aksesnya yang mudah membuat destinasi ini cocok dimasukkan ke dalam itinerary satu hari berkeliling pusat kota Jogja.
Tips berkunjung ke Taman Sari adalah datang pada pagi atau sore hari. Selain menghindari panas terik, suasana juga lebih tenang untuk berfoto. Jangan lupa membawa kamera atau smartphone dengan baterai penuh, karena hampir setiap sudut Taman Sari sayang untuk dilewatkan begitu saja. Jika ingin hasil foto lebih maksimal, gunakan outfit bernuansa klasik atau batik agar menyatu dengan atmosfer heritage di lokasi ini.
Selain sebagai destinasi wisata sejarah, Taman Sari juga punya daya tarik khusus bagi pecinta fotografi. Banyak pasangan yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi prewedding karena suasana romantis dan arsitekturnya yang unik. Bahkan, fotografer internasional pun sering memasukkan Taman Sari dalam portofolio mereka saat mendokumentasikan keindahan Jogja.
Namun, Taman Sari bukan hanya sekadar objek foto. Ia adalah saksi bisu dari kehidupan bangsawan Jawa di masa lalu. Setiap dinding tua dan lorong tersembunyi menyimpan kisah tentang kejayaan, strategi pertahanan, hingga aktivitas sehari-hari di lingkungan keraton. Berkunjung ke sini membuat kita tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga belajar tentang sejarah yang membentuk identitas Yogyakarta.
Singkatnya, Taman Sari adalah kombinasi sempurna antara sejarah dan estetika. Dengan tiket masuk yang murah, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman berharga: menyusuri lorong rahasia, menikmati kolam pemandian kuno, sekaligus mengabadikan momen instagramable di spot ikonik seperti Sumur Gumuling. Tak heran, destinasi ini selalu masuk daftar wajib kunjung bagi traveler yang datang ke Jogja.
Jadi, jika Anda mencari tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang berbeda dari biasanya, jangan lewatkan Taman Sari. Tempat ini bukan hanya sekadar situs bersejarah, tetapi juga ruang hidup yang terus memikat generasi muda melalui jejak sejarahnya yang instagramable.
4. Keraton Yogyakarta: Wisata Budaya Penuh Nilai
Bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya dan sejarah Jawa, Keraton Yogyakarta adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Berlokasi di pusat kota, keraton ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus simbol keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya sebagai tempat tinggal Sultan dan keluarganya, Keraton juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan yang hingga kini masih aktif melestarikan tradisi Jawa.
Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, bersamaan dengan berdirinya Kesultanan Yogyakarta. Arsitekturnya merupakan perpaduan gaya Jawa klasik dengan sentuhan arsitektur Belanda, Portugis, dan bahkan Tionghoa. Setiap bangunan di dalam kompleks keraton memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Saat memasuki kawasan keraton, wisatawan akan disambut oleh alun-alun luas yang dikelilingi pohon beringin kembar. Menurut tradisi, siapa pun yang berhasil berjalan lurus melewati celah pohon beringin dengan mata tertutup diyakini akan mendapatkan keberuntungan. Tradisi ini dikenal dengan nama masangin dan hingga kini masih menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Di dalam kompleks keraton, terdapat berbagai paviliun megah yang menyimpan koleksi bersejarah. Anda bisa menemukan gamelan kuno, kereta kencana, pusaka kerajaan, hingga lukisan dan foto-foto Sultan dari masa ke masa. Salah satu ruang favorit wisatawan adalah Bangsal Kencono, paviliun utama keraton yang dihiasi ukiran kayu berlapis emas. Tempat ini sering digunakan untuk acara resmi dan upacara adat keraton.
Selain arsitektur dan koleksi benda bersejarah, daya tarik utama Keraton Yogyakarta adalah aktivitas budayanya. Hampir setiap hari, pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang berbeda-beda. Mulai dari tarian Jawa klasik, musik gamelan, tembang macapat, hingga wayang kulit. Jadwal pertunjukan ini biasanya tertera di papan informasi keraton, sehingga wisatawan bisa menyesuaikan kunjungan agar tidak melewatkan acara kesenian khas ini.
Keraton juga menjadi tempat berlangsungnya berbagai upacara adat penting, seperti Sekaten yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, serta Grebeg yang diselenggarakan pada hari-hari besar Islam. Dalam upacara Grebeg, keraton membagikan gunungan berisi hasil bumi kepada masyarakat sebagai simbol kesejahteraan. Jika Anda beruntung datang pada waktu tersebut, pengalaman budaya yang Anda dapatkan akan semakin berkesan.
Yang membuat Keraton Yogyakarta istimewa adalah fungsinya yang masih hidup hingga saat ini. Berbeda dengan istana-istana lain yang hanya menjadi museum, keraton ini tetap dihuni Sultan dan keluarganya. Para abdi dalem, yaitu pelayan setia keraton, masih menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi, mengenakan pakaian tradisional khas Jawa. Interaksi dengan abdi dalem memberi kesempatan wisatawan untuk belajar langsung tentang nilai-nilai kesopanan, tata krama, dan filosofi hidup orang Jawa.
Harga tiket masuk Keraton Yogyakarta juga sangat terjangkau. Wisatawan domestik hanya perlu mengeluarkan biaya belasan ribu rupiah, sementara tiket untuk wisatawan mancanegara sedikit lebih tinggi. Jika ingin mengambil foto atau video di dalam keraton, biasanya dikenakan biaya tambahan kecil. Mengingat pengalaman budaya yang didapatkan begitu kaya, harga tiket ini tentu sangat sepadan.
Lokasi keraton sangat mudah dijangkau. Dari Malioboro, Anda bisa berjalan kaki sekitar 15–20 menit atau naik becak dan andong. Transportasi online dan bus Trans Jogja juga banyak yang berhenti di sekitar area keraton. Dengan akses yang mudah, destinasi ini cocok dimasukkan dalam itinerary satu hari bersama Taman Sari yang lokasinya berdekatan.
Tips saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta adalah mengenakan pakaian sopan karena tempat ini masih memiliki nilai sakral. Datanglah pagi hari agar bisa menikmati suasana yang lebih tenang dan melihat aktivitas para abdi dalem. Jika memungkinkan, gunakan jasa pemandu wisata lokal yang tersedia di pintu masuk. Dengan biaya tambahan yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan penjelasan detail tentang sejarah, filosofi, dan makna dari setiap sudut keraton.
Mengunjungi Keraton Yogyakarta bukan hanya sekadar berjalan-jalan di istana tua, tetapi juga sebuah perjalanan untuk memahami jati diri Jogja. Anda akan menyadari bahwa kota ini bukan hanya terkenal dengan wisata alam dan kulinernya, tetapi juga dengan budaya yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang.
Singkatnya, Keraton Yogyakarta adalah jantung budaya Jawa yang hidup. Dari arsitektur yang sarat filosofi, koleksi sejarah yang mengagumkan, hingga pertunjukan seni yang memikat, semua memberikan pengalaman otentik yang tak terlupakan. Dengan tiket masuk yang murah, wisatawan bisa merasakan atmosfer kerajaan sekaligus memahami nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Jadi, saat Anda menyusun daftar tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah, jangan lewatkan Keraton Yogyakarta. Karena di sinilah Anda bisa menemukan makna sejati dari kata “istimewa” yang selalu melekat pada Yogyakarta.
5. Pantai Parangtritis: Legenda dan Pesona Sunset
Jika berbicara tentang wisata pantai di Yogyakarta, nama Pantai Parangtritis pasti selalu muncul di urutan teratas. Pantai yang terletak sekitar 27 km dari pusat Kota Jogja ini bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga erat kaitannya dengan legenda mistis yang sudah melegenda sejak ratusan tahun lalu. Kombinasi antara panorama yang menawan, budaya lokal, serta cerita rakyat yang melekat menjadikan Parangtritis sebagai salah satu tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang wajib Anda kunjungi.
Pantai Parangtritis tidak bisa dilepaskan dari kisah spiritual masyarakat Jawa, terutama yang berkaitan dengan Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Konon, pantai ini menjadi gerbang gaib menuju kerajaan Ratu Kidul. Masyarakat percaya bahwa tempat ini sakral dan kerap dijadikan lokasi ritual atau upacara adat, seperti Labuhan yang diadakan oleh Keraton Yogyakarta.
Nama “Parangtritis” sendiri berasal dari kata parang yang berarti tebing, dan tritis yang artinya menetes. Nama ini merujuk pada keberadaan tebing curam yang dialiri air menetes di area pantai. Dari sini, lahirlah sebutan Parangtritis yang kemudian dikenal hingga kini. Keunikan sejarah dan kisah mistis inilah yang membuat banyak wisatawan penasaran, karena berkunjung ke pantai ini seakan menyelami warisan budaya Jawa yang kaya.
Daya tarik utama Pantai Parangtritis tentu saja panorama alamnya. Hamparan pasir hitam yang luas, gulungan ombak besar khas pantai selatan, serta langit senja yang memancarkan warna keemasan menjadikannya spot favorit untuk menikmati sunset. Banyak wisatawan yang rela menunggu hingga sore hanya untuk menyaksikan matahari perlahan tenggelam di balik lautan luas.
Selain menikmati pemandangan, ada banyak aktivitas seru yang bisa Anda lakukan di sini. Misalnya, mencoba naik andong atau delman di sepanjang bibir pantai, menunggang kuda sambil menikmati semilir angin laut, hingga bermain paralayang dari Bukit Parangendog yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari atas.
Tak ketinggalan, Anda juga bisa mengunjungi Gumuk Pasir Parangkusumo yang lokasinya tidak jauh dari Parangtritis. Di sana, pengunjung bisa merasakan sensasi sandboarding, sebuah aktivitas unik yang jarang ditemui di pantai lain di Indonesia.
Agar kunjungan Anda lebih nyaman, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. Pertama, datanglah menjelang sore hari, karena saat itulah suasana pantai terasa paling indah. Kedua, selalu waspada terhadap ombak besar yang dikenal cukup berbahaya. Sebaiknya jangan berenang terlalu jauh ke laut, cukup bermain air di tepi pantai saja. Ketiga, jika ingin pengalaman berbeda, sempatkan mengunjungi Gumuk Pasir atau mencoba paralayang di Bukit Parangendog. Dengan begitu, perjalanan Anda ke Parangtritis akan semakin lengkap dan berkesan.
Pantai Parangtritis bukan hanya sekadar pantai, melainkan sebuah simbol budaya dan legenda yang terus hidup di hati masyarakat Jawa. Keindahan sunset yang memukau berpadu dengan kisah mistis menjadikan tempat ini istimewa dan sulit ditemukan duanya. Bagi para wisatawan yang mencari destinasi murah namun penuh nilai sejarah, budaya, sekaligus panorama alam, Parangtritis adalah jawabannya.
Jadi, jangan ragu untuk memasukkan Pantai Parangtritis dalam daftar perjalanan Anda saat berlibur ke Jogja. Nikmati semilir angin laut, saksikan megahnya matahari terbenam, dan resapi aura mistis yang menjadikan Parangtritis tak pernah kehilangan pesonanya.
6. Hutan Pinus Mangunan: Spot Foto Alam Kekinian
Yogyakarta selalu punya cara unik untuk memikat hati wisatawan. Tidak hanya dengan wisata budaya dan sejarahnya, tetapi juga lewat destinasi alam yang menawan. Salah satu yang belakangan menjadi incaran para pelancong adalah Hutan Pinus Mangunan. Berlokasi di kawasan Dlingo, Bantul, destinasi ini terkenal sebagai spot foto kekinian yang instagramable sekaligus tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kota.
Dengan suasana rindang, udara sejuk, dan jajaran pohon pinus yang menjulang tinggi, Hutan Pinus Mangunan seolah menghadirkan nuansa hutan Eropa di tengah-tengah Jogja. Tak heran jika banyak wisatawan muda maupun keluarga menjadikannya destinasi favorit saat liburan ke Jogja.
Awalnya, kawasan ini bukanlah tempat wisata populer seperti sekarang. Dulu, tanah di area Mangunan merupakan lahan tandus dan gersang. Namun, pemerintah kemudian melakukan penghijauan dengan menanam pohon pinus sebagai bagian dari hutan lindung. Seiring waktu, pohon-pohon pinus tumbuh subur dan membentuk pemandangan menakjubkan.
Keindahan alami hutan ini kemudian menarik perhatian wisatawan, terutama fotografer dan pecinta alam. Dari sinilah, Hutan Pinus Mangunan mulai berkembang menjadi destinasi wisata yang dikelola secara lebih profesional, dengan tambahan fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung.
7. Tebing Breksi: Pemandangan Indah dari Atas Bukit
Yogyakarta memang tidak pernah kehabisan destinasi wisata unik yang bisa memikat siapa saja. Selain dikenal dengan candi-candi bersejarah, wisata alamnya pun tak kalah menarik. Salah satu destinasi yang kini populer dan menjadi magnet wisatawan adalah Tebing Breksi. Terletak di Desa Sambirejo, Sleman, sekitar 13 km dari pusat Kota Jogja, tempat ini menyajikan perpaduan antara keindahan alam, sejarah geologi, dan kreativitas seni masyarakat setempat.
Awalnya, Tebing Breksi hanyalah sebuah bekas tambang batu kapur. Namun, setelah aktivitas penambangan dihentikan, masyarakat sekitar berinisiatif untuk mengubahnya menjadi destinasi wisata. Kini, tebing yang menjulang tinggi dengan pahatan-pahatan artistik ini menjelma menjadi salah satu tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang wajib Anda kunjungi.
Dahulu, kawasan ini hanyalah tambang batu yang digunakan untuk kebutuhan pembangunan. Namun, setelah penelitian geologi menunjukkan bahwa batuan di Tebing Breksi berasal dari abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran yang berusia jutaan tahun, kawasan ini kemudian ditetapkan sebagai warisan geologi. Sejak saat itu, aktivitas penambangan dihentikan, dan area ini kemudian ditata menjadi lokasi wisata.
Dengan kreativitas masyarakat, tebing batu besar tersebut dipahat menjadi relief dan ornamen indah yang menambah daya tarik. Saat ini, pengunjung bisa melihat berbagai pahatan unik yang sering dijadikan latar foto maupun tempat pertunjukan.
8. Goa Pindul: Serunya Cave Tubing Murah Meriah
Yogyakarta bukan hanya terkenal dengan wisata budaya dan sejarahnya, tetapi juga memiliki banyak wisata alam yang unik dan mendebarkan. Salah satu destinasi yang belakangan sangat populer adalah Goa Pindul. Terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Goa Pindul menawarkan pengalaman berbeda yang jarang ditemukan di tempat lain, yakni menyusuri gua bawah tanah dengan aliran sungai menggunakan ban pelampung atau dikenal dengan istilah cave tubing.
Pengalaman wisata ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga terbilang murah. Tidak heran jika Goa Pindul termasuk dalam daftar tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Nama Goa Pindul ternyata memiliki cerita rakyat yang menarik. Konon, nama ini berasal dari kisah Joko Singlulung yang sedang mencari ayahnya hingga masuk ke dalam gua. Saat itu, kepalanya terbentur batu (pipi kebendul dalam bahasa Jawa), dan dari situlah muncul nama “Pindul”. Cerita rakyat ini menambah nilai historis dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.
Goa Pindul sendiri baru dikenal sebagai destinasi wisata sejak awal tahun 2010-an. Sebelumnya, gua ini hanya dikenal oleh warga lokal. Namun setelah dipromosikan sebagai wisata cave tubing, popularitasnya melonjak drastis dan kini menjadi salah satu ikon wisata alam Gunungkidul.
9. Alun-Alun Kidul: Hiburan Malam Murah dengan Becak Lampu
Alun-Alun Kidul atau sering disebut Alkid adalah salah satu destinasi wisata malam paling populer di Yogyakarta. Terletak di bagian selatan Keraton Yogyakarta, tempat ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan suasana santai, murah meriah, dan penuh hiburan.
Salah satu daya tarik utama di Alkid adalah becak lampu atau kendaraan hias berlampu warna-warni yang bisa dikayuh berkeliling alun-alun. Bentuknya unik dan lucu, mulai dari mobil VW, kereta kuda, hingga tokoh kartun populer. Harga sewanya pun sangat terjangkau, sehingga cocok untuk hiburan keluarga, pasangan, maupun rombongan teman.
Selain becak lampu, Alkid juga terkenal dengan ritual berjalan di antara dua beringin kembar yang berada di tengah alun-alun. Konon, siapa yang bisa berjalan lurus melewati kedua pohon dengan mata tertutup akan mendapatkan keberuntungan. Tradisi ini membuat wisata malam di Alkid semakin menarik, karena menggabungkan hiburan dengan kepercayaan lokal yang penuh filosofi.
Di sekitar area alun-alun, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan aneka kuliner khas Jogja, seperti wedang ronde, jagung bakar, angkringan, hingga cilok. Suasana ramai dan penuh keramaian inilah yang menjadikan Alkid selalu hidup hingga larut malam.
Dengan suasana meriah, kuliner murah, serta becak lampu yang ikonik, Alun-Alun Kidul adalah pilihan tepat untuk wisata malam hemat di Jogja. Cocok untuk siapa saja yang ingin menikmati Jogja dengan cara sederhana namun penuh kenangan.
10. Bukit Bintang: Menikmati Malam Jogja dengan View Kota
Bagi pencinta suasana malam romantis, Bukit Bintang di kawasan Patuk, Gunungkidul, adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta. Tempat ini terletak di jalur utama menuju Wonosari, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun sewaan.
Dari atas Bukit Bintang, pengunjung bisa menikmati panorama gemerlap lampu kota Jogja yang terlihat indah seperti lautan bintang. Pemandangan ini semakin menawan saat ditemani udara sejuk khas perbukitan yang membuat suasana terasa damai dan menenangkan.
Selain panorama malam, Bukit Bintang juga menawarkan banyak warung dan kafe sederhana yang menyajikan menu khas seperti kopi, wedang jahe, jagung bakar, hingga mie instan hangat. Duduk santai sambil menyantap makanan dengan view kota yang berkilauan menjadi pengalaman sederhana tapi berkesan.
Tempat ini sangat populer di kalangan anak muda, pasangan, hingga keluarga yang ingin mencari spot nongkrong romantis dan murah meriah di Jogja. Tidak sedikit pula wisatawan yang datang untuk berfoto dengan latar cahaya kota yang memukau, menjadikannya destinasi favorit untuk mengabadikan momen.
Dengan suasana syahdu, harga yang terjangkau, dan pemandangan spektakuler, Bukit Bintang adalah Tempat Nongkrong di Jogja View Bagus untuk menikmati malam di Yogyakarta dengan nuansa yang berbeda.
11. Candi Ijo ~ Candi Tertinggi di Jogja dengan Sunset yang Menawan
Jika Anda mencari destinasi wisata sejarah yang juga menawarkan panorama alam luar biasa, Candi Ijo bisa menjadi pilihan tepat. Terletak di Desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta, candi ini berada di ketinggian sekitar 375 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai candi tertinggi di Jogja. Dari lokasi ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Yogyakarta, hamparan persawahan, hingga landasan pacu Bandara Adisutjipto yang terlihat jelas dari atas bukit.
Candi Ijo dibangun pada masa Mataram Kuno sekitar abad ke-9 Masehi. Kompleks candi ini terdiri dari candi utama dan beberapa candi perwara (pendamping) yang berdiri di atas teras berundak. Arsitekturnya sederhana namun sarat dengan nilai sejarah, terutama dalam menggambarkan kehidupan keagamaan Hindu di masa lalu. Keunikan letak geografisnya membuat Candi Ijo tidak hanya menarik bagi pecinta sejarah, tetapi juga bagi wisatawan yang ingin mencari spot foto dengan latar belakang pemandangan alam yang memukau.
Salah satu daya tarik utama Candi Ijo adalah keindahan sunset-nya. Saat senja tiba, matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menciptakan gradasi warna oranye keemasan yang kontras dengan siluet bangunan candi. Suasana romantis inilah yang membuat Candi Ijo sering dijadikan lokasi favorit fotografer maupun wisatawan yang ingin mengabadikan momen magis matahari terbenam.
Selain menikmati pemandangan dan keindahan arsitektur candi, wisatawan juga bisa sekaligus mengunjungi destinasi terdekat seperti Tebing Breksi atau Candi Ratu Boko yang berada di kawasan sekitarnya. Dengan tiket masuk yang terjangkau dan akses yang cukup mudah, Candi Ijo menjadi pilihan wisata yang pas untuk liburan murah, edukatif, sekaligus instagramable di Jogja.
Jadi, bila Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan pengalaman berharga menyaksikan sunset indah dari Candi Ijo, candi tertinggi di Jogja yang menyuguhkan keindahan sejarah dan alam sekaligus.
12. Tumpeng Menoreh ~ Wisata Alam Hits dengan Panorama 360 Derajat
Salah satu destinasi wisata baru yang sedang naik daun di Yogyakarta adalah Tumpeng Menoreh. Terletak di kawasan Kulon Progo, tepatnya di Desa Nglinggo, Samigaluh, tempat ini menghadirkan pengalaman wisata alam dengan panorama spektakuler dari ketinggian.
Sesuai namanya, Tumpeng Menoreh dibangun menyerupai bentuk tumpeng raksasa dengan menara pandang di puncaknya. Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan 360 derajat yang begitu memukau. Hamparan hijau Pegunungan Menoreh, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, hingga garis pantai selatan Jawa bisa terlihat jelas saat cuaca cerah. Sensasi berdiri di atas menara ini membuat wisatawan merasa seolah berada di tengah-tengah alam raya.
Selain panorama alam, Tumpeng Menoreh juga dilengkapi dengan fasilitas wisata modern seperti kafe dan restoran yang menyajikan aneka makanan khas, area bersantai, hingga spot foto instagramable yang sangat digemari anak muda. Banyak pengunjung datang sejak pagi hari untuk menikmati sunrise yang dramatis, atau sore menjelang malam untuk merasakan indahnya sunset dan cahaya gemerlap kota Jogja dari kejauhan.
Akses menuju Tumpeng Menoreh cukup menantang karena melewati jalur perbukitan dengan tanjakan dan tikungan tajam. Namun, semua perjuangan itu akan terbayar lunas begitu sampai di lokasi. Tiket masuknya pun masih terjangkau, menjadikannya destinasi wisata murah meriah namun berkelas.
Bagi Anda yang ingin merasakan perpaduan antara wisata alam, kuliner, dan spot foto unik, Tumpeng Menoreh di Kulon Progo adalah pilihan tepat. Tempat ini bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menghadirkan pengalaman berlibur yang berbeda di Yogyakarta.
Mengapa Tempat Wisata di Jogja Selalu Jadi Favorit Wisatawan?
Yogyakarta tidak pernah kehilangan pesonanya sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Setiap tahun, ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara selalu menjadikan Jogja sebagai tujuan utama liburan. Ada beberapa alasan mengapa tempat wisata di Jogja selalu jadi favorit wisatawan, mulai dari keindahan alamnya, kekayaan budaya, hingga keramahan masyarakatnya.
Pertama, Jogja dikenal sebagai kota yang lengkap. Wisatawan bisa menemukan berbagai jenis destinasi sesuai selera, mulai dari wisata budaya seperti Keraton Yogyakarta dan Candi Prambanan, wisata sejarah seperti Taman Sari, hingga wisata alam yang menakjubkan seperti Pantai Parangtritis, Hutan Pinus Mangunan, dan Goa Pindul. Tidak ketinggalan, ada juga tempat nongkrong kekinian seperti Bukit Bintang yang menawarkan suasana malam romantis.
Kedua, harga wisata di Jogja relatif murah. Banyak tempat wisata yang bisa dinikmati dengan tiket masuk terjangkau, bahkan ada yang gratis. Ditambah lagi, makanan khas Jogja seperti gudeg, sate klathak, hingga jajanan pasar bisa dinikmati dengan harga ramah di kantong, sehingga menjadikan Jogja destinasi yang cocok untuk segala kalangan, mulai dari backpacker hingga keluarga.
Selain itu, suasana Jogja yang unik dan ramah juga menjadi daya tarik tersendiri. Julukan “Kota Pelajar” membuat Yogyakarta selalu hidup dengan energi muda, kreatif, dan penuh inovasi, sementara keramahan masyarakat lokal menambah kenyamanan para wisatawan. Tak jarang, banyak orang yang merasa “rindu Jogja” dan ingin kembali lagi setelah kunjungan pertama mereka.
Tidak hanya itu, akses menuju Jogja semakin mudah dengan hadirnya bandara internasional, jalur kereta api, dan jaringan transportasi darat yang baik. Ditambah lagi banyaknya pilihan akomodasi mulai dari homestay murah hingga hotel berbintang, membuat wisatawan semakin betah untuk tinggal lebih lama.
Dengan kombinasi pesona alam, budaya, kuliner, harga yang terjangkau, serta keramahan yang tulus, tidak heran jika Jogja selalu menempati hati para wisatawan. Sekali datang, selalu ada alasan untuk kembali.
Tips Liburan Hemat ke Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal dan Murah
Liburan ke Yogyakarta tidak harus selalu mahal. Dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa menikmati berbagai tempat wisata terkenal di Jogja tanpa membuat dompet menipis. Berikut beberapa tips liburan hemat yang bisa Anda terapkan:
-
Pilih Transportasi yang Sesuai Anggaran
Jika datang dari luar kota, pilih moda transportasi yang sesuai dengan budget Anda. Kereta api sering jadi pilihan hemat sekaligus nyaman. Untuk wisata di dalam Jogja, Anda bisa menyewa motor atau sewa mobil secara harian, karena lebih fleksibel dan murah dibandingkan transportasi online. -
Manfaatkan Penginapan Murah dan Strategis
Jogja punya banyak pilihan penginapan, mulai dari guest house, homestay, hingga hotel kapsul dengan harga terjangkau. Pilih penginapan di area strategis seperti Malioboro atau dekat kampus, agar mudah menjangkau tempat wisata terkenal. -
Susun Itinerary dengan Bijak
Buat daftar tempat wisata yang lokasinya berdekatan sehingga tidak menghabiskan banyak waktu dan biaya transportasi. Misalnya, mengunjungi Keraton, Taman Sari, dan Alun-Alun Kidul dalam satu hari. -
Nikmati Kuliner Lokal yang Ramah di Kantong
Salah satu daya tarik Jogja adalah kulinernya yang murah meriah. Dari angkringan, gudeg, hingga sate klathak, semua bisa dinikmati dengan harga hemat. Anda bisa menjadikan kulineran sekaligus wisata khas Jogja tanpa harus mengeluarkan banyak uang. -
Cari Informasi Promo Tiket Wisata
Beberapa destinasi wisata di Jogja sering memberikan promo tiket masuk, terutama saat weekday. Manfaatkan informasi dari media sosial resmi atau aplikasi pemesanan tiket online untuk mendapatkan harga lebih hemat. -
Datangi Tempat Wisata Gratis atau Murah
Selain destinasi berbayar, Jogja juga punya banyak tempat wisata gratis yang menarik, seperti kawasan Malioboro, Alun-Alun, dan Bukit Bintang. Dengan begitu, Anda tetap bisa merasakan suasana Jogja tanpa biaya besar. -
Bawa Perlengkapan Sendiri
Jangan lupa membawa perlengkapan seperti botol minum, kamera, atau sandal nyaman agar tidak perlu membeli di lokasi wisata. Hal kecil ini bisa menghemat pengeluaran Anda selama liburan.
Dengan menerapkan tips di atas, liburan ke tempat wisata di Jogja paling terkenal dan murah bisa tetap menyenangkan, berkesan, sekaligus ramah di kantong.
Yogyakarta memang selalu berhasil mencuri perhatian para wisatawan. Dengan banyaknya pilihan tempat wisata terkenal yang murah meriah, Jogja membuktikan bahwa liburan tidak harus mahal untuk tetap seru dan menyenangkan. Dari Malioboro yang ikonik, Candi Prambanan yang megah, hingga Bukit Bintang dengan panorama malam yang romantis, semuanya bisa dinikmati tanpa perlu menguras kantong.
Selain destinasi wisata yang beragam, faktor lain seperti kuliner ramah di dompet, penginapan murah dengan fasilitas memadai, serta keramahan masyarakat Jogja menjadikan liburan semakin berkesan. Ditambah lagi dengan tips liburan hemat, wisatawan bisa mengatur perjalanan agar lebih efisien dan tetap menyenangkan.
Dengan kata lain, liburan murah di Jogja tetap bisa menghadirkan pengalaman luar biasa. Baik Anda datang untuk menikmati budaya, sejarah, kuliner, atau sekadar bersantai menikmati alam, Jogja selalu punya cerita indah yang membuat siapa pun ingin kembali lagi.