Candi Sambisari Jogja ~ Yogyakarta memang dikenal dengan deretan candi bersejarahnya, mulai dari yang megah seperti Candi Prambanan hingga yang unik dan tersembunyi seperti Candi Sambisari. Terletak di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Candi Sambisari memiliki keistimewaan yang jarang dimiliki candi lain, yakni posisinya yang berada sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Saat pertama kali tiba, wisatawan akan langsung melihat hamparan candi yang seolah-olah berada di sebuah cekungan luas, dikelilingi dinding tanah yang rapi. Pemandangan inilah yang menjadikan Candi Sambisari berbeda sekaligus menarik untuk dikunjungi.
Sejarah Candi Sambisari tidak kalah menawan. Diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, candi ini awalnya terkubur selama ratusan tahun akibat letusan dahsyat Gunung Merapi. Baru pada tahun 1966, candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani, lalu dilakukan proses ekskavasi panjang hingga akhirnya berdiri seperti sekarang. Keunikan inilah yang membuat Sambisari dijuluki sebagai “candi bawah tanah” di Jogja.
Selain keunikannya, Candi Sambisari Yogyakarta juga menyimpan daya tarik arsitektur yang memadukan nuansa Hindu klasik dengan detail yang sederhana namun elegan. Di tengah bangunan utama, terdapat arca Siwa Mahadewa, serta arca Durga Mahisasuramardini, Ganesha, dan Agastya yang menjadi simbol kekuatan spiritual Hindu. Area sekitarnya yang luas dan tertata rapi juga membuat pengunjung betah berlama-lama, baik untuk belajar sejarah, berfoto, maupun sekadar menikmati suasana tenang.
Bagi Anda yang ingin mengeksplorasi lebih banyak candi di Yogyakarta, Candi Sambisari bisa menjadi destinasi menarik yang wajib masuk daftar kunjungan. Lokasinya cukup mudah dijangkau, hanya sekitar 12 km dari pusat kota Jogja, dan dekat dengan candi lain seperti Kalasan, Sari, hingga Prambanan. Dengan daya tarik uniknya, berkunjung ke Candi Sambisari akan memberikan pengalaman berbeda sekaligus memperkaya wawasan Anda tentang sejarah Jawa kuno.
Sejarah Candi Sambisari
Candi Sambisari merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Mataram Kuno yang berkembang di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Diperkirakan candi ini dibangun sekitar abad ke-9, pada masa pemerintahan Rakai Garung atau Rakai Pikatan, sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa-dewa dalam agama Hindu, khususnya Dewa Siwa.
Keberadaan Candi Sambisari sempat hilang dari peradaban selama ratusan tahun karena tertimbun material letusan dahsyat Gunung Merapi. Akibat letusan tersebut, candi terkubur sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah dan tidak diketahui keberadaannya. Kondisi ini membuat Candi Sambisari berbeda dengan kebanyakan candi lain di Yogyakarta yang berdiri tegak di atas permukaan tanah.
Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Karyowinangun yang sedang mencangkul lahannya. Saat itu, ia menemukan batu berukir yang kemudian dilaporkan ke pihak berwenang. Penemuan tersebut membuka jalan bagi proses eksplorasi dan ekskavasi arkeologis yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Setelah bertahun-tahun penelitian dan pemugaran, struktur asli Candi Sambisari berhasil ditata kembali sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kompleks Candi Sambisari terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara (pendamping). Di dalam candi utama terdapat arca-arca penting dalam ajaran Hindu, seperti Siwa Mahadewa, Durga Mahisasuramardini, Agastya, dan Ganesha. Hal ini memperkuat bukti bahwa Candi Sambisari merupakan candi Hindu yang didedikasikan untuk pemujaan Dewa Siwa.
Kini, Candi Sambisari tidak hanya menjadi bukti bisu tentang masa kejayaan Mataram Kuno, tetapi juga simbol ketangguhan peradaban Jawa yang mampu bertahan meski tertutup letusan gunung berapi. Keunikan sejarah inilah yang menjadikan Candi Sambisari sangat istimewa, sekaligus berbeda dari candi-candi lain di Yogyakarta.
Arsitektur Candi Sambisari
Candi Sambisari memiliki arsitektur yang unik sekaligus memikat karena lokasinya berada sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Posisi ini membuat candi seolah-olah terkubur dan baru bisa dilihat ketika pengunjung menuruni tangga menuju halaman utama. Keunikan tersebut menjadikan Sambisari berbeda dibandingkan candi-candi Hindu lainnya di Yogyakarta.
Secara keseluruhan, kompleks Candi Sambisari terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara (candi pendamping) yang berjajar di depannya. Candi induk berukuran sekitar 13,65 x 13,65 meter dengan tinggi hampir 8 meter, berdiri di atas kaki candi setinggi 1,5 meter. Tangga kecil di sisi timur menghubungkan pengunjung ke pintu masuk utama.
Pada bagian tubuh candi induk terdapat relung-relung berisi arca dewa Hindu, seperti Durga Mahisasuramardini (di sisi utara), Ganesha (di sisi barat), dan Agastya (di sisi selatan). Di dalam ruang utama (garbhagriha), terdapat lingga dan yoni sebagai simbol pemujaan terhadap Dewa Siwa.
Candi perwara yang mengelilingi bagian depan berukuran lebih kecil, membentuk pola sejajar ke arah timur. Kehadiran candi perwara ini diyakini berfungsi sebagai tempat pemujaan tambahan atau persembahan bagi para dewa.
Dari sisi arsitektur, Candi Sambisari menampilkan ciri khas candi Hindu periode Mataram Kuno abad ke-9, dengan batu andesit sebagai material utama, hiasan kala-makara di pintu masuk, serta relief sederhana yang memperlihatkan kesan tegas dan kokoh. Walau berada di bawah tanah, struktur candi ini tetap terawat dengan baik setelah melalui proses rekonstruksi panjang sejak ditemukan pada tahun 1966.
Daya Tarik Candi Sambisari
Candi Sambisari menawarkan daya tarik yang tidak biasa dibandingkan candi-candi lain di Yogyakarta. Keunikan utamanya terletak pada posisinya yang berada di bawah permukaan tanah, sehingga pengunjung harus menuruni tangga terlebih dahulu untuk melihat keindahan kompleks candi ini. Dari atas, pemandangan candi yang dikelilingi pagar batu dan hamparan rumput hijau terlihat sangat fotogenik dan memanjakan mata.
Selain keunikan lokasinya, Candi Sambisari juga menarik karena:
-
Suasana Tenang dan Asri
Berbeda dengan candi populer yang selalu ramai wisatawan, Sambisari menawarkan suasana yang lebih sepi, tenang, dan cocok untuk refleksi maupun menikmati keindahan sejarah dengan santai. -
Peninggalan Hindu Mataram Kuno
Arca-arca yang ada di relung candi induk, seperti Durga, Ganesha, dan Agastya, menjadi daya tarik bagi pecinta sejarah dan arkeologi. Lingga-Yoni di ruang utama juga menegaskan fungsi Candi Sambisari sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. -
Spot Fotografi yang Ikonik
Karena berada di cekungan tanah, candi ini sering dijadikan spot foto unik, baik dari atas area tangga dengan latar belakang candi maupun dari dalam halaman dengan dinding batu yang mengelilingi. -
Pemandangan Sekitar yang Hijau
Area sekitar candi ditata rapi dengan taman yang luas, membuat suasana terasa segar. Cocok untuk wisata keluarga atau sekadar bersantai setelah berkeliling. -
Lokasi Strategis
Letaknya tidak jauh dari jalan utama Yogyakarta–Solo, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan yang ingin mengunjungi candi lain di sekitarnya, seperti Prambanan atau Kalasan.
Dengan kombinasi sejarah, arsitektur klasik, dan suasana asri, Candi Sambisari menjadi destinasi menarik untuk wisatawan yang ingin mengeksplorasi sisi lain Jogja.
Lokasi dan Akses Menuju Candi Sambisari
Candi Sambisari berada di Dusun Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalur utama Yogyakarta–Solo, sehingga mudah dijangkau wisatawan dari berbagai arah. Dari pusat Kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 12 km ke arah timur atau kurang lebih 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Untuk menuju ke Candi Sambisari, ada beberapa pilihan transportasi yang bisa digunakan:
-
Kendaraan Pribadi (Mobil/Motor)
Rute paling mudah adalah melalui Jalan Raya Solo (Jl. Laksda Adisutjipto) ke arah timur. Setelah melewati Bandara Adisutjipto dan Candi Kalasan, terdapat penunjuk arah menuju Candi Sambisari. Area parkir tersedia cukup luas untuk motor, mobil, hingga bus pariwisata. -
Transportasi Umum
-
Trans Jogja: Wisatawan bisa naik bus Trans Jogja jalur 1A atau 1B, turun di halte dekat Bandara Adisutjipto, lalu melanjutkan perjalanan dengan ojek online atau taksi menuju lokasi candi.
-
Kereta Api: Dari Stasiun Lempuyangan atau Tugu, perjalanan dapat dilanjutkan dengan taksi online atau sewa kendaraan.
-
-
Sewa Mobil atau Paket Wisata Jogja
Bagi yang ingin lebih praktis, menyewa mobil atau mengambil paket wisata jogja adalah pilihan ideal. Biasanya rute perjalanan ke Candi Sambisari juga dikombinasikan dengan kunjungan ke Candi Prambanan, Plaosan, dan Kalasan karena letaknya berdekatan.
Dengan akses yang mudah serta letak yang strategis, Candi Sambisari menjadi destinasi favorit untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan sejarah tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Fasilitas
Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah populer di Sleman, kawasan Candi Sambisari telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memudahkan dan membuat pengunjung semakin nyaman saat berkunjung. Berikut beberapa fasilitas yang tersedia:
-
Area Parkir Luas
Tersedia tempat parkir untuk motor, mobil, hingga bus pariwisata, sehingga rombongan wisata besar pun bisa dengan mudah berkunjung. -
Taman dan Ruang Terbuka Hijau
Area sekitar candi dikelilingi taman dengan rumput hijau yang tertata rapi, cocok untuk bersantai sambil menikmati suasana tenang. -
Toilet Umum
Fasilitas toilet tersedia di dekat area masuk, cukup bersih dan terawat untuk kenyamanan pengunjung. -
Pusat Informasi dan Tiket
Terdapat loket tiket dan papan informasi yang memberikan penjelasan singkat mengenai sejarah dan struktur Candi Sambisari. -
Gazebo / Tempat Istirahat
Disediakan beberapa gazebo sederhana yang bisa digunakan wisatawan untuk duduk dan beristirahat sejenak setelah berkeliling. -
Warung dan Kios Souvenir
Di sekitar area luar candi terdapat warung makan kecil dan kios oleh-oleh yang menjual makanan ringan, minuman, hingga cendera mata khas Jogja. -
Papan Informasi Edukatif
Bagi wisatawan yang ingin belajar lebih dalam, ada papan keterangan yang menjelaskan arsitektur dan sejarah Candi Sambisari. -
Keamanan dan Kebersihan
Area candi dijaga oleh petugas, serta rutin dibersihkan agar tetap terawat dan nyaman untuk wisatawan.
Dengan fasilitas yang cukup lengkap ini, kunjungan ke Candi Sambisari bukan hanya menyenangkan secara visual, tetapi juga nyaman dan praktis bagi wisatawan dari berbagai kalangan.
Tips Berkunjung
Agar pengalaman wisata ke Candi Sambisari lebih maksimal, ada beberapa tips yang bisa Anda perhatikan sebelum berkunjung:
-
Datang di Pagi atau Sore Hari
Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Candi Sambisari adalah pagi hari sekitar pukul 07.00–09.00 atau sore menjelang senja. Udara masih sejuk, cahaya matahari lembut, dan suasana lebih tenang untuk berfoto. -
Gunakan Pakaian Nyaman
Karena area candi berada di ruang terbuka, sebaiknya kenakan pakaian yang ringan dan nyaman. Topi atau payung juga bisa membantu melindungi dari panas terik. -
Siapkan Kamera
Keunikan posisi candi yang berada di bawah permukaan tanah membuatnya sangat fotogenik. Jangan lupa membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen dengan latar candi yang eksotis. -
Ikuti Aturan Wisata
Hindari memanjat candi atau menyentuh arca sembarangan demi menjaga kelestarian situs sejarah ini. Perhatikan juga rambu dan arahan dari petugas. -
Bawa Bekal Secukupnya
Walaupun ada warung kecil di sekitar area, membawa air minum sendiri akan lebih praktis, terutama jika Anda datang siang hari saat cuaca panas. -
Kunjungi Candi Lain di Sekitar Sambisari
Lokasinya yang dekat dengan Candi Prambanan, Kalasan, dan Plaosan bisa dijadikan satu rute wisata sejarah sehingga perjalanan lebih efisien dan menyenangkan. -
Gunakan Transportasi Praktis
Jika ingin lebih fleksibel, menyewa mobil atau motor akan memudahkan Anda menjelajahi candi-candi lain di kawasan Sleman.
Dengan memperhatikan tips ini, wisata Anda ke Candi Sambisari akan lebih nyaman, berkesan, dan pastinya memberi pengalaman berharga dalam menelusuri jejak sejarah Yogyakarta.
Wisata Sekitar Candi Sambisari Jogja
Selain menikmati keindahan Candi Sambisari, wisatawan juga bisa mengeksplorasi berbagai destinasi menarik di sekitarnya. Kawasan Kalasan dan Prambanan memang terkenal sebagai pusat peninggalan sejarah dan budaya Jawa yang kaya. Berikut beberapa rekomendasi wisata sekitar Candi Sambisari yang bisa Anda kunjungi:
-
Candi Kalasan
Hanya berjarak sekitar 2 km dari Sambisari, Candi Kalasan dikenal sebagai candi Buddha tertua di Yogyakarta. Candi ini memiliki ukiran batu yang indah dengan relief berornamen halus, serta menjadi bukti perkembangan agama Buddha di masa Mataram Kuno. -
Candi Prambanan
Ikon wisata Jogja yang sudah mendunia, Candi Prambanan terletak sekitar 4 km dari Sambisari. Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia ini menawarkan arsitektur megah dengan cerita Ramayana yang terpahat pada dinding-dindingnya. -
Candi Plaosan
Berjarak sekitar 6 km, Candi Plaosan memiliki daya tarik berupa arsitektur unik hasil akulturasi Hindu-Buddha. Kompleksnya luas dengan suasana tenang, cocok untuk wisatawan yang menyukai fotografi dan sejarah. -
Candi Sari
Tidak jauh dari Kalasan, Candi Sari dulunya merupakan vihara tempat tinggal para biksu. Interiornya masih menampilkan relief indah yang memperlihatkan fungsi religius candi ini di masa lalu. -
Jogja Bay Waterpark
Bagi wisata keluarga, sekitar 15 menit dari Sambisari terdapat wahana air terbesar di Yogyakarta. Cocok untuk refreshing setelah berwisata sejarah. -
Tebing Breksi
Berjarak sekitar 20 menit perjalanan, Tebing Breksi adalah destinasi wisata alam sekaligus spot foto populer dengan ukiran tebing kapur yang artistik dan pemandangan alam sekitar. -
Candi Ijo
Terletak di perbukitan sekitar 7 km dari Sambisari, Candi Ijo menawarkan pemandangan sunset yang menakjubkan dari ketinggian, sekaligus atmosfer mistis khas candi Hindu kuno.
Dengan banyaknya pilihan wisata di sekitar Candi Sambisari, Anda bisa menyusun itinerary perjalanan yang seru, memadukan wisata sejarah, budaya, dan alam dalam satu jalur perjalanan.
Candi Sambisari Jogja bukan sekadar destinasi wisata sejarah, melainkan juga tempat yang menghadirkan pengalaman unik dan berbeda dari candi-candi lain di Jogja. Keunikan posisinya yang berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah, arsitektur klasik dengan arca-arca Hindu, serta suasana tenang dan asri membuatnya menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin menikmati sisi lain Yogyakarta. Ditambah lagi, lokasinya strategis dan dekat dengan berbagai candi besar seperti Prambanan, Plaosan, dan Kalasan, sehingga sangat cocok dimasukkan dalam itinerary wisata budaya maupun keluarga.
Jika Anda ingin berkunjung tanpa repot, menyewa mobil di Jogja bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan sewa mobil, perjalanan menuju Candi Sambisari dan destinasi sekitar akan lebih nyaman, fleksibel, dan efisien. Anda bisa mengatur waktu sesuai keinginan, menjelajahi banyak tempat dalam satu hari, dan pastinya perjalanan jadi lebih menyenangkan.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Anda ke Candi Sambisari Jogja bersama keluarga atau teman, dan nikmati liburan berkesan dengan layanan sewa mobil Jogja terpercaya untuk kenyamanan maksimal selama berwisata.