Puncak Suroloyo sebagai puncak yang tertinggi di Bukit-bukit Menoreh Yogyakarta. Bukit-bukit menoreh ini mempunyai ketinggian sekitaran lebih dari 2000 mtr. yang membujur di sejauh kota Yogyakarta serta Jawa tengah.
Di Puncak Suroloyo ini anda bisa memandang panorama kota Yogyakarta dari ketinggian. Puncak Suroloyo ini mempunyai narasi legenda yang bercerita seseorang Raden Mas Rangsang yang punya gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Ada tiga pendopo atau gardu pandang di Puncak Suroloyo. Pendopo yang pertama yakni Suroloyo ini ada di amat bawah dari pendopo yang lain. Di pendopo Suroloyo ini anda bisa memandang panorama Candi Borobudur yang cantik. Di pendopo ke-2 yakni Pertapaan Sariloyo yang ada di 200 mtr. menuju barat.
Baca Juga ; Pintu Langit Prigen
Di pendopo ke-2 ini anda dpat memandang panorama Gunung Sumbing serta Gunung Sindoro. Buat anda yang ingin ke pendopo ke-3 anda harus naiki tangga sekitaran 200 mtr.. Pendopo ke-3 yakni pendopo Kaendran. Di pendopo ke-3 ini anda bisa memandang Pantai Glagah Kulon Progo yang kelihatan biru.
Dibalik kecantikan yang dipunyai Puncak Suroloyo nyatanya Puncak Suroloyo mempunyai satu rahasia. Yakni suatu cerita jika Puncak Suroloyo telah ada sejak dahulu serta di puncah itu merupaka tampat sisa Raden Mas Rangsang mempunyai gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Di Puncak Suroloyo ini Raden Mas Rangsang lakukan pertapaan selesai ia terima suatu wangsit.
Hal semacam itu ada dalam Kitab Cabolek yang dicatat Ngabehi Yasadiputa yang didalamnya jika Mas Rangsang mendapatkan wangsit, biar ia harus jalan dari Keraton Kotagede menuju barat.
Lantaran hal semacam itu selanjutnya Mas Rangsang ikuti petunjung itu serta jalan dalam jarak sekiatar 40 km serta selesai itulah tertidur di Puncak Suroloyo ini.
Dalam tidurnya Raden Mas Rangsang mendapatkan wangsit kembali. Di wangsit itu ada perintah buat lakukan tapa di dalam tempat ia stop.
Lokasi Puncak Suroloyo
Suroloyo berada di puncak paling tinggi Pegunungan Menoreh di 1017 Mdpl di dengan panorama elok di pinggiran Jogjakarta serta Jawa tengah.
Miliki jarak lebih kurang 50 Km dari Jogja, pasnya di Dukuh Keceme, Dusun Gerbosari, Kec. Samigaluh. Banyak pengunjung dapat nikmati Candi Borobudur, Gn. Merapi, Gn. Merbabu, Gn. Sindoro, Gn. Sumbing disamping utara serta Kota Jogjakarta dan Samudera Hindia disamping selatan.
Ada Sendang Kawidodaren di teritori Suroloyo yang umum digunakan orang di tempat untuk upacara tradisionil tiap 1 Syuro.
Di teritori Suroloyo pula ada cottage yang dikendalikan oleh golongan masyarakat/petani di tempat.Object liburan ini ada di puncak paling tinggi bukit-bukit Menoreh yang berada di Dukuh Keceme, Dusun Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, miliki jarak kira-kira 45 Km dari Yogyakarta.
Di object liburan ini, sembari merasai sejuknya udara pegunungan di atas bentangan perkebunan teh yang menghijau, turis bisa nikmati daya tarik matahari muncul, sementara itu menuju utara dari puncak suroloyo ini bisa disaksikan keelokan Candi Borobudur.
Mitos Puncak Suroloyo
Di Suroloyo ini ada banyak lokasi yang bau mitologis, yang tentulah sayang sekali untuk dilewati, diantaranya :
- Puncak Sariloyo
- Tegal Kepanasan
- Sendang Kadewatan
- Sendang Kawidodaren
- Pertapaan Kaendran
- Pertapaan Mintorogo
Tradisi di Puncak Suroloyo
Di tiap tanggal 1 syuro di puncak suroloyo ini terus diselenggarakan upacara jamasan pusaka pemberian dari kraton Yogyakarta berbentuk Tombak Kyai Manggolo Murti serta Sambut Kyai Manggolo Dewo.
Dari rumah sesepuh Dukuh Keceme, upacara mulai dengan kirab Pusaka, dituruti arak-arakan yang bawa gunungan hasil bumi, disertai musik tetabuhan tradisionil serta diramaikan dengan kelompok beberapa kelompok kesenian tradisionil tuju Sendang Kawidodaren tempat upacara jamasan pusaka dijalankan.
Yang menarik dari pekerjaan ritus ini merupakan terdapatnya udik-udik berbentuk hasil bumi yang diperebutkan oleh banyak masyarakat atau banyak pengunjung. Katanya, mereka yang dapat mendapati udik-udik ini dapat mendapati karunia dari Tuhan Yang Maha Esa berbentuk hasil pertanian yang meluap.
Upacara Jamasan Pusaka
Tiap tanggal 1 Suro di Puncak Suroloyo–tepatnya di Sendang Kawidodaren–diadakan upacara Jamasan Pusaka (pencucian) yang disebut pemberian dari Keraton Yogyakarta berwujud tombak Kiai Manggolo Murti serta Sambut Kiai Manggolo Dewo.
Menurut Ketua Barisan Sadar Rekreasi, Marjo mengatakan dua pusaka ini adalah pemberian dari Sultan Hamengkubuwono IX. Pemberian pusaka pada penduduk Dusun Keceme tahun 1986, atau 2 tahun saat sebelum Ngarsa Dalam wafat di tahun 1988.
Namun menurut Marjo, ada versus yang lain menjelaskan dua pusaka bertuah ini terkait dengan Sultan Agung. Khususnya waktu sultan paling besar Mataram Islam ini melaksanakan pertapaan.
“Raden Mas Rangsang saat sebelum jadi raja Mataram dengan gelar Sultan Agung, pernah bertapa serta memperoleh wangsit di Puncak Suroloyo. Karenanya dianya sendiri memberinya dua pusaka pada penduduk lebih kurang Suroloyo,” katanya yang dinukil dari buku Legenda serta Cerita Tempat Rekreasi di Pulau Jawa terbitan Kompas.
Upacara Jamasan Pusaka serta kirab Suroloyo masih berjalan sampai sekarang. Menurut pakar filsafat CA van Peursen, masalah ini karena bisa terbuktikan menanggung kehidupan dewasa ini.
Penduduk lebih kurang meyakini dengan melaksanakan upacara ini panen di kebun dipercaya makin bertambah baik. Sampai bebarapa komoditas seperti teh serta kopi yang dulunya menurun di Kulon Progo, sekarang mulai memperoleh pasarnya kembali.
Acara Jamasan Pusaka dengan diawali kirab pusaka Tombak Kiai Manggolo Murti, Sambut Kiai Manggala Dewa, serta gunungan hasil bumi. Kirab mulai dengan jalan dari rumah Desa Keceme Dusun Gerbosari.
Saat pagi hari, beberapa puluh penduduk yang umumnya para muda udah berhias seperti bregada (prajurit) Keraton Yogyakarta. Jika upacara di keraton dituruti lebih pada sepuluh bregeda, di sini cuma ada dua bregeda.
Selanjutnya Tombak Kiai Manggolo Murti serta Sambut Kiai Manggala Dewa diarak keliling dusun dengan dibarengi tabuhan alat musik tradisionil. Kirab selesai di Sendang Kawidodaren di mana ke-2 pusaka dimandikan/jamasan serta gunungan yang disebut ikon sukur pada Yang Mahakuasa diperebutkan oleh penduduk.
Tiap Jamasan Pusaka di Suroloyo ini, semangat warga penduduk buat bertandang amatlah tinggi. Mereka bersama-sama ada buat lihat ritus Jamasan Pusaka serta ngalap barokah pada ritus ini.
“Penduduk yakin yang dapat bawa satu atau dua potong hasil bumi gunungan itu bakal memperoleh barokah.”
Rute Ke arah Puncak Suroloyo
Jalur ketujuan object liburan alam Puncak Suroloyo sangatlah dapat dijangkau. Jalan yang dilintasi juga cukup wajar buat dilintasi, namun ada sejumlah jalan yang curam. Apabila anda dari pusat 0 km kota Yogyakarta ke arah barat melalui jl kh ahmad dahlan, lalu lempeng lagi hingga melalui jl r.e. martadinata lempeng lagi melalui jl wates hingga ke perempatan ke arah utara melalui jl siliwangi lempeng lagi, hingga perempatan belok ke arah barat melalui jl godean lempeng lagi, hingga perempatan belok ke arah utara melalui jl gedongan-tempel, hingga pertigaan belok ke arah barat melalui jl dataran 3, turuti jalan itu hingga melalui jl raya banjararum hingga perempatan belok arah ke kanan, lalu hingga pertigaan belok arah ke kiri melalui jl kepiton lempeng lagi turuti jalan melalui jl samigaluh boro, turuti jalan itu hingga melalui jl suroloyo, jadi anda bakal hingga ke liburan alam Puncak Suroloyo.
Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke Puncak Suroloyo lumayan jauh ialah kira-kira 35,6 Km serta waktu pintas normal kendaraan motor dari pusat Kota Jogja ketujuan Puncak Suroloyo kira-kira 1 jam 10 menit.
Harga Ticket serta Parkir Puncak Suroloyo
Harga ticket masuk object liburan alam Puncak Suroloyo sangatlah dapat dijangkau serta murah. Apabila anda ingin berliburan ke Puncak Suroloyo anda cuman bakal dipakai cost Rp. 2000 perorang.
Di harga itu anda bisa nikmati serta menyaksikan panorama yang bagus di Puncak Suroloyo. Anda dapat juga sewa jasa ojek jalur dari pertigaan Bendo buat pulang pergi, anda mesti bayar cost sewa sejumlah Rp. 50.000.
Sementara itu harga ticket parkir buat anda yang bawa kendaraan individu ke arah Puncak Suroloyo bakal dipakai cost Rp. 2000 buat kendaraan bermotor serta Rp. 5000 buat kendaraan mobil.
Layanan Puncak Suroloyo
Layanan yang ada di liburan alam Puncak Suroloyo udah lumayan mencukupi serta layanan itu bisa membikin pelancong yang bertandang terasa nyaman, layanan antara lain:
- Tersedianya toilet
- Ada sejumlah warung minuman dan makanan
- Ada vila atau homestay
Spot Wisata di Puncak Suroloyo
Pekerjaan memandang matahari muncul jadi soal penting yang janganlah sampai anda melewarkannya waktu bertandang ke Puncak Suroloyo. Santapan sunrise view poin di Puncak Suroloyo jadi salah satunya spot yang gak tergambarkan kemegahannya.
Pemandangan pegunungan monoreh yang hijau menakjubkan dapat menghipnotis anda karena kemegahannya. Bila anda lagi bertandang, panorama candi borobudur dapat anda lihat dari puncak bukit Suroloyo satu ini.
Nimati daya tarik kemegahan yang di menawarkan di Puncak Suroloyo dengan pelbagai ragam kemegahannya. Pekerjaan memburu potografi pula jadi soal penting waktu bertandang ke Puncak Suroloyo Jogja buat mendokumentasikan peristiwa liburan yang gak terlewatkan.
Panduan Liburan ke puncak suroloyo
Buat mendapat berlibur yang berkualitas serta lebih membahagiakan. Berikut panduan berlibur ke Puncak Suroloyo ;
- Waktu terbaik buat bertandang ialah saat sebelum matahari muncul waktu mau nikmati sunrise menakjubkan.
- Tiba sama keluarga, rekan atau kawan dekat buat berlibur yang lebih membahagiakan.
- Membawa camera buat mendokumentasikan peristiwa liburan di Puncak Suroloyo.
- Pakai jacket serta penghangat lainyya.
- Mengupayakan agar tubuh lagi sempurna waktu bertandang.
- Selalu berwaspada waktu liburan di Puncak Suroloyo serta menjaga alam dengan buang sampah di tempatnya.
Untuk sahabat yang ingin berwisata ke Tempat wisata yang satu ini tetap hati-hati dijalan. Sahabat juga bisa menggunakan Layanan Sewa Mobil Jogja untuk menuju ke lokasi wisata yang satu ini.
