Candi Dawangsari Yogyakarta

oleh | Okt 21, 2022 | Yogyakarta

Candi Dawangsari Yogyakarta ~ Jadi wilayah sisa kerajaan Mataram, karenanya situs historis serta beberapa tempat beribadah umat Hindu ataupun Buddha telah bukanlah jadi soal yang asing di Yogyakarta. Kecuali Candi Prambanan, Candi Ratu Boko kita butuh menengok kembali candi-candi yang ada di dalam Yogyakarta, umpamanya saja Candi Dawangsari. Ada ya candi Dawangsari?

Candi Dawangsari merupakan candi yang ada di dalam atas bukit serta tempatnya tidak jauh dari candi Barong. Benarnya ada di dalam Kampung Candisari, Kampung Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kalau bertandang ke Candi Barong, karenanya telah nampak dari terlalu jauh lebih kurang 100 mtr. candi Dawangsari. Dapat saja opsi tempat ganda visit kan guys.

Akses ketujuan candi Dawangsari pengunjung dapat ambil jalan ketujuan Candi Barong. Tibanya di candi Barong itu pengunjung bisa memercayakan kendaraan dalam tempat parkir candi, sesudah itu jalan 100 mtr. dari tempat mengarah timur.

Kecuali tidak demikian tersohor seperti candi lain di Yogyakarta, candi ini termasuk cukuplah memprihatinkan. Kemungkinan tidak dapat bertamasya dengan nikmati kemegahan, tapi masih punyai nilai peristiwa yang dapat jadi pemahaman serta pengetahuan yang berfaedah. Candi Dawangsari udah tumbang di telan saat serta hingga sampai sekarang belum lagi tuntas dibetulkan.

Sesampai di candi kamu dapat menyaksikan langsung bagaimana keadaan candi dengan batu berlapis membuat gunungan. Tidak hanya itu pula beberapa batu besar menyebar di banyak ruangan.

Bebatuan yang menyebar itu punyai wujud balok dengan corak kotak. Juga ada sekelompok batu dengan wujud lingkaran memiliki diameter panjang. Hasil dari kajian, lingkaran itu sebagai sisa stupa besar. Dari kemungkinan, stupa itu berfunsi jadi tempat ibadah umat Buddha.

Bukti sebenarnya merupakan ditemui suatu arca Buddha di tempat Candi Dawangsari. Tapi Arca itu udah ditaruh oelh pohak BPPP.

Lantaran tempatnya yang dekat sama candi Barong, karenanya di atas bukit ini candi Barong nampak lumayan dekat. Ke-2  candi ini cuman dipisah oleh kampung namun juga pagar. Candi Dawangsari sebagai candi Buddha serta sduah banyak dikenali kalau Candi Barong merupakan Candi Hindu. Ke-2  Candi ini berdiri bersebelahan.

Menengok hal semacam itu pastilah kita dapat memandang kalau toleran umat beragama di tempat ini begitu tinggi mulai sejak masa dulu. Berarti orang Jawa di era lalu sangatlah junjung nilai toleran.

Belumlah ada ticket retribusi masuk wilayah peristiwa ini, tapi walaupun masih gratis kita perlu selalu mengawasi kecocokan alam. Dari Candi Dawangsari serta memandang dapat kecocokan dan kerukunan umat yang ada di dalam ruangan ini. Sesudah itu kamu juga dapat menengok Candi di Jogja paling dekat dari Candi Dawangsari seperti Candi Barong, Candi Ijo, Candi Banyunibo, Candi Prambanan serta yang lain.

Lokasi Candi Dawangsari Yogyakarta

Candi Dawangsari ada di Desa Dawangsari, Dusun Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Wilayah Spesial Yogyakarta. Website ini berada pada wujud topography daratan tinggi (bukit-bukit) dan ada satu kompleks pada website Candi Barong, persisnya ada di samping utaranya.

Sejarah Candi Dawangsari Yogyakarta

Situs Candi Dawangsari sebagai bangunan warisan yang bernafaskan agama Buddha. Ini kelihatan dari wujud dasarnya yang seperti stupa, tetapi tetap berbentuk kelompok terlepas. karena itu website ini sering disebutkan sebagai Stupa Dawangsari.

Stupa Dawangsari dibuat dari bebatuan andesit, terdiri dari tiga tingkat. Formasi perbingkaian stupanya terditi atas batur teras pertama memiliki ukuran 17m x 17m, dengan tinggi 0,90m. Dalam pada itu batur teras ke-2  memiliki ukuran 16m x 16m dengan tinggi 0,41m. Batur ke-3  memiliki ukuran 15,3m x 15,3m. Di bagian stupanya, lengkung stupa atau dagoba belumlah diketahui memiliki bentuk dengan cara tepat karena data yang ada cuma sisa elemen terlepas. Tetapi diprediksi berdiameter 11 mtr. dan tingginya 5,75 mtr..

Situs Candi Dawangsari pertama kalinya disebutkan dalam ROD tahun 1915. Secara sepintas kehadiran situs ini lebih banyak disebutkan dan jadi data dalam beragam riset yang karakternya study teritori seperti kreasi Mundardjito (1993), Margaretha S Rita (1989) mengenai kehadiran candi berdasar pelajari prasasti dan Pradnyawan Dwi (2000) dalam skripsi.

Penskalaan komplet pada website ini dilaksanakan di tahun 1986/1987. Penskalaan ini hasilkan beberapa kesimpulan dan saran salah satunya, berdasar penilaian sepanjang pengukur didapat deskripsi jika di samping utara situs diperhitungkan masih tetap ada bangunan lain, disamping itu Situs Dawangsari diperhitungkan tidak bediri sendiri dari sebuah bangunan.

Secara intentis riset arkeologis di website Candi Dawangsari mulai berjalan di tahun 1987 sampai tahun 1988/1989. Di antara tahun 1989 sampai 2000 terjadi kevakuman. Ini terjadi karena konsentrasi aktivitas dikonsentrasikan pada pemugaran Candi Barong.

Target dari prapemugaran di tahun 1987 ialah diprioritaskan pada pencatatan situs dan penelusuran batu dan pengelompokan batu. Dan aktivitas riset tahun 1988/1989 ialah penghimpunan data bangunan yang terkubur atau dilaksanakan ekskavasi. Dari hasil ekskavasi itu ialah kemunculan susunan bangunan sisi atas (ata) s/d susunan bangunan sisi batur candi. Dan pengaturan eksperimen batu sisi kaki batur segi timur.

Ekskavasi dilaksanakan kembali ke tahun 2001. Bedasarkan ekskavasi itu, bisa diambil kesimpulan jika ;

Situs stupa Dawangsari II (hasil ekskavasi) bukan perupakan perwara, tapi sebagai bangunan simpatisan (bukan bangunan utama)

Diprediksi masih tetap ada bangunan stupa kembali yang terkubur, hingga perlu riset selanjutnya.
Profile situs stupa Dawangsari II lebih simpel dibanding dengan stupa Dawangsari I (lama).

Di tahun 2014 BPCB Yogyakarta lakukan study kelaikan pada Stupa Dawangsari. Hasilnya ialah hasil ekskavasi keseluruhannya sudah diketemukan beberapa data arkeologi yang bisa memberikan dukungan penetapan ukuran atau denah stupa, volume batu yang membuat bangunan stupa, tingkat kerusakan bangunan disaksikan dari perubahan pojok fondasi batur pada pojok samping barat daya yang diketemukan dalam status telah berubah.

Pojok fondasi batur samping barat laut yang belum diketemukan dalam aktivitas ekskavasi itu diprediksi telah berubah dari posisi sebelumnya. Khususnya ini disaksikan dari tingkat kemiringan tanah sekarang ini. Sementara pojok fondasi batu yang diketemukan dalam status yang diprediksi masih insitu belum alami perubahan ialah pojok tenggara.

Selainnya pojok fondasi batur diketemukan sisi elemen bangunan berbentuk kaki, sepatu dan susunan maaiveldt yang berbentuk lantai dari batu putih (batu tuff). Pojok fondasi batur samping timur laut yang diketemukan keadaannya sedikit alami peralihan disaksikan dari status susunan kaki dan sepatu bangunan disebelah samping utara yang telah alami perubahan, sedangposisi kaki dan sepatu disebelah samping timur diprediksi susunannya masih insitu.

Data yang tidak bisa disingkap ialah susunan tangga masuk (letak/tempatnya di mana, tingkat/formasi tangga berapakah dan mode tangganya memakai analogi). Analitis yang bisa dilaksanakan untuk ungkap kehadiran tangga pada bangunan Stupa Dawangsari dilaksanakan dengan membangingkan kehadiran tangga yang diketemukan pada bangunan sama yakni Stupa Sumberwatu.

Untuk sahabat yang ingin berlibur ke Jogja dan membutuhkan kendaraan untuk operasional bisa menggunakan layanan Sewa Mobil Jogja dari kami.

0 Komentar

Chat Sekarang !
Butuh Bantuan?
Scan the code
Hallo,
Ada yang bisa Kami Bantu?